Disdik Palembang Liburkan Siswa 3 Hari, Gubernur Sumsel Sebut Kalau Wajar Tak Perlu Diliburkan

Disdik Palembang Liburkan Siswa 3 Hari, Gubernur Sumsel Sebut Kalau Wajar Tak Perlu Diliburkan

Tribun Sumsel / Rahmat Aizullah
Ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Disdik Palembang Liburkan Siswa 3 Hari, Gubernur Sumsel Sebut Kalau Wajar Tak Perlu Diliburkan

Jika Dinas Pendidikan Palembang sudah menetapkan libur 3 hari untuk anak sekolah TK hingga SMP, maka berbeda dengan pandangan dari Gubernur Sumsel, Herman Deru dan Dinas Pendidikan Sumsel.

Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru menyikapi kondisi kabut asap yang menyelimuti Provinsi Sumatera Selatan khususnya di Kota Palembang.

Terutama bagi siswa-siswi yang bersekolah pagi hari.

Namun, Gubernur menilai kondisi kualitas udara masih fluktuatif sehingga untuk mengeluarkan kebijakan meliburkan sekolah anak-anak belum diperlukan saat ini.

"Kita tidak boleh kaku juga, kalau masih wajar jangan diliburkan. Kan sudah diberikan silakan untuk menggeser jam sekolahnya saja. Kasihan dong kalau anak-anak sampai diliburkan mereka bisa ketinggalan pelajaran," ujarnya, Senin (23/9/2019).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Widodo menyebutkan pagi tadi dirinya sudah koordinasi dengan Kadis Kesehatan dan Dinas Lingkungan hidup dan berdasarkan informasi dinas lingkungan hidup kondisi kualitas udara dikisaran angka145-147 atau dikategori sedang.

"Jadi kondisinya masih fluktuatif sama seperti yang saya berikan surat edaran waktu itu, dimana setiap sekolah mengimbau anak-anak mereka menggunakan masker kemudian jam sekolah digeser ke pukul 09.00 dan kegiatan belajar hanya di dalam ruangan saja plus tanaman dimasukan dalam kelas agar memberi oksigen dll," ujarnya

Lanjut Widodo, Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel baru akan mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan sekolah ketika ada koordinasi dengan DLHP dan kesehatan yang menyatakan kondisi kualitas udara berada di level berbahaya.

"Kalau sudah 200 kita akan ambil sikap untuk merumahkan anak-anak. Tapi jika masih dibawah angka tersebut jam sekolahnya saja digeser agar mereka tetap bisa belajar," ujarnya.

Dengan rentannya kondisi anak-anak terpapar kabut asap, Disdik Provinsi telah mengimbau agar kepala daerah ataupun Disdik Kabupaten/kota untuk mengambil sikap ke sekolah-sekolah dengan situasi yang ada.

"Keputusannya ada di mereka, mereka ada otoritasnya sendiri. Tindakan apa yang harus dilakukan, tapi kita sejak jauh hari mengeluarkan edaran soal kabut asap," katanya.(cr26) Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Palembang memberikan surat edaran mendadak kepada kepala TK dan SMP baik negeri atau swasta untuk meliburkan siswanya selama 3 hari.

Ini dikarenakan kadar udara di Sumatera Selatan telah menunjukkan kondisi yang sangat berbahaya bila merujuk pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dampak dari buruknya kualitas udara akibat karhutla kini mulai dirasakan oleh masyarakat yang tempat tinggalnya terpapar oleh kabut asap seperti siswa TK-SMA.

Karena kabut asap semakin pekat dari pukul 07.15 dan dari rumah beberapa siswa jarak pandang bahkan 200 meteran.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto saat dikonfirmasi membenarkan adanya surat edaran tersebut dan selama libur 3 hari guru diwajibkan memberi tugas agar siswa tetap belajar walau di dalam rumah.

"Siswa sebaiknya belajar di rumah, jangan libur justru main di luar rumah. Yang jelas kondisi ini sudah bahaya, saya belu tahu pasti ukurannya sampai batas mana namun pernafasan sudah terganggu. Anak-anak TK-PAUD sudah mengeluh maka ditetapkan mereka kami rumahkan dulu selama 3 hari," ujarnya, Senin (23/9/2019).

Dia meminta kepada guru-guru agar memberikan tugas kepada siswa yang diliburkan. Setelah 3 hari libur mereka wajib melaporkan tugas-tugas yang diberikan gurunya.

"Untuk yang menjalankan mid semester, itu kan hanya mid semester jadi bsia digeser waktunya. Yang penting sekarang itu ya kesehatan," tegasnya.

"Saya sudah melapor ke pak Sekda (Ratu Dewa), ke DLHK juga sudah saya laporkan dan memang kondisinya sudab tidak bersahabat, dan bila selama 3 hari udara masih berbahaya akan kami tindak lanjuti kembali. Dan edaran ini juga untuk anak TK/PAUD," katanya.

Sebelumnya di salah satu sekolah dasar di Plaju, saat orangtua siswa dan siswa berjuang menerobos kabut asap pada pagi hari, pihak sekolah tiba-tiba memberi kabar bahwa sekolah diliburkan padahal hari ini, Senin (23/9/2019) hari pertama ujian mid semester bagi siswa.

"Maaf bu mendadak, baru dikasih tahu Disdik Palembang pada pukul 06.30 tadi, sekolah diliburkan," kata Ida, salah satu guru di SD Patra Mandiri 1 Plaju yang sudah stand by di depan pagar sekolah, Senin (23/9/2019). (Elm)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved