Karhutla 2019

Sulit Cari Air, Petugas Padamkan Kebakaran Lahan di Muratara dengan Membuat Sekat

Dandim 0406 Musi Rawas, Lubuklinggau dan Muratara, Letkol Inf Aan Setiawan mengatakan, saat ini petugas di lapangan masih berjibaku memadamkan api

Penulis: Eko Hepronis |
BPBD Mura
Petugas BPBD Mura saat melakukan pemadaman api kebakaran hutan dan ahan beberapa waktu lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Petugas gabungan Satgas Karhutla dari unsur TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD serta Masyarakat Peduli Api (MPA) hingga kini terus menerus melakukan pemadaman api di wilayah Musi Rawas Utara.

Dandim 0406 Musi Rawas, Lubuklinggau dan Muratara, Letkol Inf Aan Setiawan mengatakan, saat ini petugas di lapangan masih berjibaku memadamkan api.

"Dari tiga wilayah ini paling parah Musi Rawas Utara yakni Kecamatan Karang Dapo, Desa Maur, dan Nibung Rawas Ilir," kata Dandim pada wartawan, Senin (16/9/2019).

Ia menyebutkan dalam empat hari terkahir ini sudah 60 hektare lebih lahan terbakar di Kabupaten Musi Rawas Utara.

Sementara untuk Kabupaten Musi Rawas kurang lebih 15 hektare.

Bayi Elsa Meninggal Akibat ISPA, Dinkes Banyuasin : Belum Bisa Dikaitkan Asap

"Musi Rawas titiknya terpecah-pecah. Sedangkan untuk wilayah Lubuklinggau banyak terjadi kebakaran, namun karena akses jalan mudah dijangkau api mudah dipadamkan," terangnya.

Aan mengaku sulitnya memadamkan api diwilayah Kabupaten Musi Rawas Utara, karena rata-rata lahan yang mengalami kebakaran adalah lahan gambut.

Ditambah saat ini petugas kesulitan mendapatkan air.

Penyebab Kebakaran Asrama Polisi Plaju Masih Diselidiki, Penghuninya Dipindahkan ke Pakri

"Sumber air sudah banyak kering, akhirnya pemadaman tidak menggunakan air lagi. Petugas dilapangan sekarang terpaksa membuat sekat-sekat menggunakan alat berat dan traktor supaya api bisa padam," ungkapnya.

Aan belum bisa memastikan penyebab kebakaran di Kabupaten Musi Rawas Utara dan Musi Rawas karena sampai sejauh ini dalam penyelidikan.

"Awalnya bermula dari perusahaan PT Dendi Marker kemudian melebar kemana-mana karena pengaruh angin. Seperti di Maur kemarin bermula dari Blok A PT Dendi Marker kemudian melebar," terangnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved