Mahasiswa Meninggal di Kamar Kos
Sosok Satria Erlangga di Mata Tetangga, Cerdas, Sopan, dan Rajin Ibadah
Tetangga di Lubuklinggau kaget mendengar kabar Satria Erlangga, mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) telah meninggal dunia.
Penulis: Eko Hepronis |
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -Tetangga di Lubuklinggau kaget mendengar kabar Satria Erlangga, mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) telah meninggal dunia.
Sadani (70 tahun). tetangga Satria di JaLan Cempaka, RT 05, Kelurahan Marga Rahayu, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, masih tidak percaya jika remaja itu sudah meninggal dunia.
Ia menuturkan jika Satria merupakan anak pertama dari dua saudara.
"Dia (Satria ) dua beradik adiknya bernama Rafli sekarang duduk dibangku SMA," kata Sadani tetamgganya pada wartawan, Minggu (15/9/2019).
Terakhir mereka bertemu sepekan lalu saat M Satria pulang ke Linggau.
Saat itu Satria berbelanja gas Elpiji 3 Kg di warung tak jauh dari rumahnya.
• Direktur Polsri Turut Bersedih, Satria Selama Ini Sering Jadi Imam di Kampusnya
"Sepekan lalu sempat mau beli gas elpiji, dia (Satria) jalan kaki, saat itu saya tegur katanya mau beli gas, kemudian dia pulang," paparnya.
Ia menuturkan kalau M Satria memang jarang keluar dan nongkrong seperti anak-anak pada umumnya.
Namun selama ini anaknya baik dan selalu menyapa kalau bertemu
"Baik anaknya negur terus, bahkan kalau negur selalu nunduk-nunduk dan tidak neko-neko," ungkapnya.
Sadani mengenal Satria sebagai sosok anak yang cerdas, buktinya sehabis menamatkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Satria diterima di SMA 17 Palembang
• Satria Meninggal di Kosan, Sosok Mahasiswa Berprestasi dan Aktif di Komunitas Beatbox
"Anaknya rajin, salat lima waktu terus tidak pernah tinggal, kalau masuk waktu salat langsung ke ke masjid Al Barokah itu, termasuk subuh juga," ujarnya.
Sadani mendapat kabar sekitar pukul 17.00 WIB kemarin, saat ayah Satria, Rozak manggil tetangganya dengan mengatakan jika anaknya kecelakaan dan sekarang di rumah sakit Bhayangkara.
"Pak Rozak mengatakan anaknya kecelakaan di Bayangkara dan sudah dimandikan, Pak Rozak terlihat Shock dan tidak sempat nutup mobil," terangnya.
Kemudian sekitar pukul 19.00 WIB, mereka dan beberapa keluarganya berangkat ke Palembang.