Melihat Warung Go Green di Palembang, Tanpa Bungkus Plastik, Bawa Pulang Pakai Tempat Makan Sendiri

Sementara ini, warung makan ini juga belum menyediakan layanan pesanan makanan dari ojek daring karena masih kesulitan mencari pembungkus makanan yang tidak berbahan plastik atau styrofoam.

Dia mengkhawatirkan bila nantinya membuka pesanan online harga pembungkus akan lebih mahal dibandingkan harga makanan yang dijual.

"Sampah plastik sudah menjadi masalah di bumi ini. Saya tidak ingin menambah masalah lagi sehingga saya terapkan peraturan ini bagi konsumen dan ingin mengajak banyak orang mengurangi penggunaan plastik," ujar perempuan yang juga mantan dosen FKIP Biologi ini.

Tas berharap meski Palembang masih belum menjadi salah satu kota dengan masyarakat yang peduli terhadap isu lingkungan namun baginya perlahan kesadaran itu akan tumbuh.

Menurutnya, bila tak dimulai dari saat ini maka akan menunggu siapa lagi yang akan memulai.

Dia pun mencoba, misalnya, saat belanja ke warung atau pasar bawa tas belanja sendiri.

Hitung-hitung mengurangi sampah plastik.

Terus kalau ada sampah plastik pilah-pilah sampah tersebut, gunting lalu masukkan ke botol plastik air mineral dan kalau sudah banyak setorkan ke bank sampah yang ada di kantor kelurahan.

"Kita bisa jadi salah satu pelopor hidup minim sampah, dari sekarang jangan menunggu besok." kata dia.(SP/ Jati Purwanti)