Penemuan Mayat Dipenuhi Belatung

Kronologi Tewasnya Adam Warga Prabumulih, Istri Menjerit Lihat Jasad Suaminya Sudah Membusuk

Kronologi Tewasnya Adam Warga Prabumulih, Istri Menjerit Lihat Jasad Suaminya Sudah Membusuk

Tribun Sumsel/ Edison
Ilustrasi Penemuan Mayat 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Sesosok mayat sudah membusuk ditemukan oleh satu keluarga di Desa Bitis Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muaraenim.

Warga Desa Bitis kecamatan Gelumbang mendadak heboh atas penemuan mayat tersebut.

Pasalnya di desa tersebut telah ditemukan sesosok mayat yang telah membusuk dan dipenuhi belatung.

Peristiwa menggemparkan warga desa Bitis tersebut terjadi dalam sebuah pondok di kebun yang berlokasi di dusun I Desa Bitis kecamatan Gelumbang Kabupaten Muaraenim.

Adapun indentitas dari mayat tersebut diketahui bernama Adam Munawir (39) warga jalan srikandi No 039 RT05 RW 05 Kelurahan Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih.

BREAKING NEWS, Warga Prabumulih Ditemukan Jadi Mayat Dipenuhi Belatung di Desa Bitis Gelumbang

Kelelahan Usai Perkosa Mantan Istri 3 Kali, Korban pun Pergi dan Lapor Polisi Hingga Ia Ditangkap

Peristiwa penemuan mayat tersebut bermula saat adik ipar korban yakni Doni Eko Prasetyo Bin Ibrahim (20) dan istri korban (Adam) yakni Ninik Paryuni Binti Ibrahim (34) berangkat dari prabumulih menuju ke pondok

dimana korban tinggal di desa bitis kecamatan Gelumbang kabupaten Muaraenim untuk menemui korban.

Mereka datang untuk menanyakan keadaan korban, dimana sudah kurang lebih dari 1 minggu korban tidak ada kabar dan tidak pernah ke prabumulih untuk menemui istri dan anaknya.

Serta sudah sekitar 1 minggu juga korban tidak mengirimkan uang untuk istri dan anaknya.

Foto semasa hidup Adam Munawir, warga jalan srikandi No 039 RT.05 RW.05 Kelurahan Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih. Adam ditemukan sudah menjadi mayat di Desa Bitis Gelumbang.
Foto semasa hidup Adam Munawir, warga jalan srikandi No 039 RT.05 RW.05 Kelurahan Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih. Adam ditemukan sudah menjadi mayat di Desa Bitis Gelumbang. (Istimewa)

Sesampainya di pondok tempat korban tinggal, merekapun melihat bahwa pondok kebun korban dalam keadaan terkunci dari dalam.

Kemudian istri korban berinisiatif untuk menyuruh adiknya untuk membuka pondok tersebut melalui jendelanya.

Kemudian setelah jendela terbuka betapa terkejutnya mereka saat menyaksikan korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Korban dengan posisi tubuh tengkurap dan dalam keadaan sudah membusuk dan dipenuhi belatung.

Istri korban pun menjerit histeris, dan kemudian langsung menelpon ibunya dan mengabarkan bahwa suaminya sudah meninggal.

Sedangkan adik korban langsung memberitahukan kepada warga sekitar dan menelpon pihak kepolisian utk melaporkan kejadian tersebut.

Ibu korban, Buriem (59 tahun) mengatakan, ia terakhir bertemu dengan anaknya tersebut pada hari minggu tanggal 10 agustus 2019 yang lalu.

"Pada saat itu korban datang menemui saya ke rumah di Prabumulih sekaligus untuk menemui istri dan anaknya yang juga tinggal di prabumulih, kalau sehari-harinya anak saya tersebut memang," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa korban semasa hidupnya berkelakuan baik.

" Dia tidak banyak ulah, dan dia juga tidak mempunyai musuh, dia sendiri lebih banyak menghabiskan waktu di kebun dan tinggal dipondok sendiri sedangkan istri korban tinggal di prabumulih,

namun kadang-kadang anak dan istrinyapun ikut tinggal di pondok," terangnya.

Dikatakannya pihaknya sudah pasrah dan ikhlas menerima kepergian korban untuk selama-lamanya.

Dilain pihak, Kapolres Muaraenim, AKBP Afner Juwono melalui Kapolsek Gelumbang, AKP Dwi Satya Arian membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Kita masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab tewasnya korban namun untuk hasil dari olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," katanya.

Selain itu lanjutnya pintu dan jendela pondok tersebut saat korban ditemukan dalam keadaan terkunci rapat dari dalam pondok.

"Baik didalam pondok dan diluar blm ditemukan benda - benda yang ada kaitannya tindak kekerasan terhadap korban,

dan kerusakan lainnya, saat ditemukan Posisi korban dalam keadaan tertelungkup pada bagian kaki masih tertutup selimut,"

"Kemudian pada saat di cek dan dilihat bersama tim medis dari puskesemas gelumbang bahwa belum ada tanda tanda atau bekas kekerasan di sekitar badan korban dan didalam pondok tersebut,

pakaian korban yang dikenakanpum belum terlihat ada yang robek dan masih utuh," jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa barang-barang berharga milik korban yaitu motor dan HP serta yang lainnyapun sementara ini tidak ada yang hilang.

"Korban bekerja di kebun milik Ari Wahyudiantara bin Triyono kurang lebih sudah 8 bulan sejak bulan januari tahun 2019 dan tinggal di pondok tersebut sendirian dan terkadang bersama istri dan anaknya," katanya.

Pembunuhan Sadis Serupa

Pembunuhan sadis menggemparkan warga Kecamatan Lengkiti Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel. 

Seorang perempuan petani cabai dibunuh lalu dikuburkan di pinggir sungai dekat kebun cabai miliknya.

Perempuan malang itu bernama Junaidah (53), yang sehari sebelumnya pamit pergi ke kebun namun tak kunjung kembali.

Warga satu kampung yang mencari Junaidah kaget saat melihat ada jempol kaki menyembul dari tanah dan ternyata mayat Junaidah.

Mayat petani cabai ini ditemukan oleh warga yang sedang beristirahat setelah kelelahan mencari korban, Senin (19/8/2019).

Saat itu warga yang kelelahan ini istirhat dipinggir sungai sambil menghisap rokok.

Tiba-tiba saksi mata melihat ada jempol kaki menyembul dari balik tanah.

Setelah didekati ternyata jempol kaki manusia.

Penemuan ini langsung dilaporkan ke Mapolsek Lengkiti.

Mendapat laporan itu Kapolsek Lengkiti Iptu Merjuni MSI dan Bripka Charles bersama anggota langsung meluncur ke lokasi penemuan mayat.

Polisi dibantu warga langsung menggali temuan jempol tersebut.

Setelah digali lebih dalam lagi ternyata mayat tersebut adalah Junaidah yang sudah sehari semalam dicari warga.

Selanjutnya polisi dibantu warga melakukan evakuasi mayat.

Kemudian mayat dibawa ke RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja untuk dilakukan visum luar.

Menurut informasi di lapangan, penemuan mayat ini membuat warga geger,  Junaidah petani cabai yang sehari sebelumnya dinyatakan hilang, kemudian dilakukan pencarian.

Sehari sebelumnya, Junaidah berpamitan dengan suaminya Cik Ateh untuk memeriksa kebun cabai mereka yang berada di Desa Tihang.

Namun hingga sore harinya korban tidak juga pulang.

Suami korban yang sedang sakit itu langsung melapor ke aparat desa setempat.

Kemudian sekitar 50 warga setempat ikut membantu pencarian hingga tengah malam, namun belum berhasil menemukan korban.

Kemudian warga beristirahat , pencarian dilanjutkan keesokan harinya.

Warga satu kampung ikut melakukan pencarian sejak pagi.

Sekitar pukul 10.00 sebagian warga beristirahat, ada tiga orang termasuk anak korban bernama Awi dan Abak serta Tata melepaskan lelah di pinggir sungai.

Saat itulah warga melihat benda mencurigakan menyembul dari balik tanah bercampur pasir.

Setelah didekati ternyata jempol kaki manusia, kemudian temuan ini dilaporkan ke polisi.

Saat ditemukan korban mengalami luke tebas di leher dan luka diduga dipukul dengan benda tumpul di bagian kepala hingga kepala korban pecah.

Sumber di lapangan menduga, kematian korban diduga ada kaitannya dengan kebun cabe milik korban,

”Ado kemungkinan pelaku kepergok mencuri cabai milik korban, karena takut diadukan, akhirnya nekat menghabisi nyawa korban,” kata sumber di lapangan.

Masih menurut sumber di lapangan, dari penlusuran warga, sepertinya korban dihabisi di kebun cabainya kemudian diseret ke pinggir sungai.

Untuk menghilangkan jejak maka dikubur seadanya.

Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari melalui Ksat Reskrim AKP Alex Andriyan S Kom didampingi Kapolsek Lengkiti Iptu Marjuni mengatakan, kasus ini sudah ditangani polisi.

Korban sudah divisum di kamar jenazah RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved