Berita Viral
Heboh Pernyataan Budayawan Betawi, Ridwan Saidi Sebut Kerajaan Sriwijaya Fiktif, 2017 Pernah Viral
Heboh Pernyataan Budayawan Betawi, Ridwan Saidi Sebut Kerajaan Sriwijaya Fiktif, 2017 Pernah Viral
Heboh Pernyataan Budayawan Betawi, Ridwan Saidi Sebut Kerajaan Sriwijaya Fiktif, 2017 Pernah Viral
TRIBUNSUMSEL.COM - Beredar video perbincangan antara Budayawan Betawi, Ridwan Saidi atau akrab disapa Babe itu di laman YouTube Macan Idealis
Ridwan Saidi mengungkapkan bahwa Sriwijaya adalah kerajaan Fiktif.
Menurutnya, Sriwijaya hanyalah bajak laut.
Sejarawan Sumsel, Kemas AR Panji mengatakan, sebagai seorang sejarawan Sumsel ia cukup keberatan terkait apa yang disampaikan oleh Babe Ridwan.
• Kisah Pelajar SMK Tolong Ipda Erwin Yudha Wildan Terbakar Sebelum Meninggal Dunia, Ajak Istiqfar
• Budayawan Betawi Sebut Kerajaan Sriwijaya Fiktif, Begini Reaksi Budayawan Palembang
Sebab, untuk melontarkan statment terkait sejarah tentunya perlu adanya kajian mendalam.
"Intinya perdebatannya dimana apakah masalah ibukota apakah wilayah atau masalah lain-lain. Kita tidak melihat secara jelas dikarenakan Babe hanya menyimpulkan bahwa kerajaan Sriwijaya fiktif," ungkapnya, Senin (26/8/2019)
Jika yang dibicarakan adalah ibukota Sriwijaya, Menurutnya kondisinya sama seperti perpindahan ibukota sekarang.
Namun, dari bukti-bukti yang ditemukan selama ini di Sumsel memang menunjukkan ibukota Sriwijaya berada di Sumsel.
"Saya dari awal bilang perkataan babe itu tidak bisa dikatakan benar ataupun salah tetapi perlu ada kajian lebih dalam.
Saya menggaggap perkataan babe itu merupakan masukan untuk sama-sama kita pengkajian ulang," katanya.
"Terlebih, sudah banyak bukti yang menunjukkan kerajaan Sriwijaya. Kerajaan yang besar dan bahkan rekam sejarahnya ada di luar negeri seperti di Malaysia," tambahnya.
Pernah Viral 2017
Dalam beberapa bulan terakhir, Palembang kerap menjadi viral, perbincangan hangat khususnya di media sosial, jagat maya.
Maret lalu, plintiran berita tari gending Sriwijaya akan dimusnahkan cukup menggemparkan.
• Budayawan Betawi Sebut Kerajaan Sriwijaya Fiktif, Begini Reaksi Budayawan Palembang
Kemudian, sebulan berikutnya, giliran perwakilan putri asal Sumatera Selatan di ajang pemilihan Putri Indonesia yang menjadi kontroversi.
Busana yang ditampilkan mengangkat tema Ratu Sinuhun dianggap tak senonoh dan tak mewakili karakter pencipta kitab Simbur Cahaya itu.
Terakhir dan teranyar, pernyataan budayawan Betawi, Ridwan Saidi.
Dalam pernyataannya pada sebuah acara di TV swasta baru-baru ini, mengatakan kerajaan Sriwijaya fiktif dan dia berani berdebat soal itu.
Pernyataan budayawan berambut putih itupun menjadi perbincangan hangat terutama di kalangan masyarakat Palembang.
Rentetan viral tentang Palembang terutama mengenai sejarahnya dalam beberapa bulan terakhir ini, dimaknai sebagai sebuah momen dari kebangkitan sejarah Sriwijaya dan Palembang.
Hal ini diungkapkan ketua Dewan Kesenian Palembang, Vebri Al Lintani ketika menggelar Diskusi Budaya Menanggapi Pernyataan Ridwan Saidi Tentang Sriwijaya Fiktif di ruang perpustakaan SMP/SMA NU jalan Jend Ahmad Yani, Plaju, Kamis (4/5/2017).
"Ada apa ini? Seolah-olah rentetan kehebohan ini menjadi momen akan kebangkitkan kembali sejarah kerajaan Sriwijaya," kata dia.
Pengamatan dia selama ini, sejarah Palembang tidak pernah diangkat dan terekspos secara luas.
Contoh kecil saja, dalam pembelajaran di sekolah-sekolah, sejarah Palembang seperti tidak ada, tidak ada yang diangkat.
Hal ini berbeda dengan sejarah dan tokoh-tokoh dari daerah lain yang diajarkan dan dengan mudah dipelajari di sekolah-sekolah.
Padahal, sejarah Palembang -kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Palembang dan Kesultanan Palembang- sangatlah besar bahkan lebih besar ketimbang yang lain.
Banyak sejarah Palembang yang ditenggelamkan, tidak diungkap dan tidak diangkat.
"Ini momentum bagi kita, owner-nya sejarah di Palembang untuk membangkitkan kembali kebesaran Sriwijaya. Jangan hanya mengaku bangga, berbicara kesana kemari soal keagungan Sriwijaya tanpa ada perhatian," ujar dia.
Vebri juga menegaskan, adanya viral pernyataan Ridwan Saidi sebagai sebuah momen untuk mengadvokasi pemerintah agar lebih serius mengelola dan mengangkat Sriwijaya.
Sebab katanya, pemerintahlah yang sangat berkompeten mengangkat sejarah di Palembang.
Selama ini, pemerintah dianggap tidak serius terhadap sejarah Palembang.
"Pemerintah sudah memperhatikan, mengelola dan mengangkat sejarah Palembang tapi tidak serius. Adanya momen seperti inilah, mengadvokasi pemerintah agar jangan hanya bangga tapi tidak serius memperhatikan," katanya lagi.
Terkait pernyataan Ridwan Saidi, beberapa pemerhati sejarah yang hadir dalam diskusi tersebut sepakat akan mengadakan seminar nasional tentang kerajaan Sriwijaya.
Pernyataan Ridwan Saidi diakui mereka membuat panas, namun hal positifnya semua kalangan kembali mengingat dan mengangkat kebesaran Sriwijaya.
"Pemikiran Ridwan Saidi, dia hanya sebagai teras dari orang-orang yang punya pemikiran sama dengan dia. Saya gak yakin kalu Ridwan Saidi mau ke sini," kata Ihsan, pemerhati sejarah
