Pemilik Ipung Salon Dibunuh
Apa Motif Pembunuhan Ipung Salon Linggau, Hingga Pria Keturunan Tionghoa Itu Dibantai dengan Sadis
Apa Motif Pembunuhan Ipung Salon Linggau, Hingga Pria Keturunan Tionghoa Itu Dibantai dengan Sadis
"Jam 09.00 WIB biasanya sudah buka, biasanya pagi dia sudah kepasar, kemudian tadi heran akhirnya kami manggil Panji," Timpal Yeni.
Kecurigaan itu bermula kata Yeni, karena selama ini rumahnya selalu rapi, semua rumahnya tidak ada tidak terkunci, saat datang mereka melihat pintu rumahnya masih terbuka.
"Saya lihat ada jendela tebuka itulah saya curiga karena biasanya memang dia (Ipung) orangnya rapi, kalau pergi biasanya rumahnya terkunci," tambahnya.
Sementara Abet keponakan Ipung mengaku bertemua dua bulan lalu, namun selama dua bulan itu ia tidak pernah bertemu, terakhir mereka bertemu di Bandara.
"Saat itu kami ngobrol, dia sendirian alasannya mau jemput temannya," ujarnya.
Hasil Visum
Hasil visum rumah sakit diketahui, Ipung Salon mengalami luka pecah di kepala diduga akibat benda tumpul.
"Kemudian dua luka tusuk di leher kanan kiri dan lima luka tusuk didada dan perut, total seluruhnya ada sembilan luka," jelas Kasatreskrim Polres Lubuklinggau AKP Rivou Lapu.
Saat ini Polres Lubuklinggau telah memeriksa 15 orang saksi atas kematian Muhammad Efendi, pemilik Ipung Salon.
Rivou mengungkapkan dugaan sementara Ipung bukan korban pencurian dengan kekerasan.
Melainkan sengaja dibunuh oleh pelaku karena barang-barang milik korban tidak ada yang hilang.
"Dugaan korban meninggal lebih dari tiga jam. dilokasi uang korban Rp 15 juta dan hanphohe miliknya juga tidak hilang," ungkapnya.
Selain itu pihaknya mengamankan barang bukti dua bilah pisau.
Namun diduga bukan pisau yang digunakan pelaku serta satu buah batu yang diduga digunakan pelaku untuk memukul korban.
"Untuk saksi-saksi yang telah diperiksa sebanyak lima orang. Namun untuk siapa pelakunya belum diketahui karena masih penyelidikan," paparnya.
Dimakamkan di Muara Rupit
Muhammad Efendi (58 tahun) alias Ipung pemilik Ipung salon akan dimakamkan di Muara Rupit, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Ipung ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Yos Sudarso RT 11, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur, Kota Lubuklinggau, Jumat (23/8/2019) pukul 10.00 WIB.
Ipung tewas dengan kondisi pecah di kepala diduga akibat benda tumpul,
dua luka tusuk di leher kanan kiri dan lima luka tusuk dibagian dada dan perut serta luka lecet di tangan.
Berdasarkan informasi dihimpun Ipung merupakan warga keturunan Tionghoa muslim dan dikenal dengan nama Pung Loi alias Ipung Salon di Lubuklinggau.
Usaha yang digelutinya sudah cukup dikenal oleh masyarakat Kota Lubuklinggau, karena Ipung sudah menekuni usaha salon, rias pengantin dan pelaminan sejak ia masih bujangan.
Banyak warga yang mengenal Ipung Salon datang ke Rumah Sakit dr Sobirin untuk datang melayat atau hanya sekedar memastikan kejadian pembunuhan tersebut.
Rencananya jenazah Ipung akan makamkan di Muara Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) di tempat pemakaman keluarganya.
"Rencananya akan kita makamkan dipemakaman keluarga saja" kata H Ali Asa, kerabat Ipung pada Tribunsumsel.com.
Namun pemakaman baru akan dilaksanakan setelah menunggu anaknya tiba dari Bengkulu.
Setelah anaknya tiba baru akan dibawa ke Rupit untuk dimakamkan.
"Alasan kita memilih dirupit supaya kumpul jadi satu, karena disana itu pemakaman keluarga kami (keturunan Tionghoa muslim," ungkapnya.
• Deretan Selebriti Cantik Pernah Luluhkan Hati Pangeran Istana Cendana, Berakhir Menyedihkan