Berita PALI

Nasib Rahmadi Setelah 3 Tahun Hidup Menderita Dalam Kotak, Ternyata Dikembalikan ke Orangtua

Setelah mendapat perawatan di RSUD PALI, Rahmadi akhirnya dikembalikan dan tinggal bersama orang tua kandungnya.

Sripo/ Reigan
Rahmadi (baju merah) saat digendong ayahnya. Rahmadi dikembalikan ke pihak keluarga dengan beberapa kesepakatan, Kamis (22/8/2019) 

TRIBUNSUMSEL>COM, PALI-Rahmadi (17 tahun), warga Desa Sungai Baung Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) menderita gizi buruk akibat dikurung dalam kotak seperti kandang kambing.

Rahmadi dikurung oleh orang tua kandung sendiri akhirnya.

Setelah mendapat perawatan di RSUD PALI, Rahmadi akhirnya dikembalikan dan tinggal bersama orang tua kandungnya.

Hal ini dipastikan usai adanya mediasi antara Dinas Sosial PALI, Dinas Pemberdaaan Perempuan dan Perlindungan Anak PALI, Dinkes diwakili Puskesmas Desa Sungai Baung, Kades Sungai Baung serta kedua orang tua kandung dari Rahmadi, Kamis (22/8/2019).

Dipukul dan Dikurung Dalam Kotak Selama 3 Tahun, Rahmadi Warga PALI Derita Gizi Buruk

Dari mediasi tersebut ada kesepakan yang harus dijalankan pihak keluarga orang tua dari Rahmadi.

"Jika mereka (orang tua Rahmadi) masih melakukan hal sama (mengurung dan memukul) anaknya, maka mereka siap diproses secara hukum."

"Itu tertuang dalam surat perjanjian yang dibuat," ungkap Fahruddin, Kepala Bidang Sosial dan Rehabilitasi Dinas Sosial PALI.

Menurut dia, orang tua Rahmadi melakukan perbuatan menelantarkan anak lantaran tidak mengetahui kalau bisa dikenakan hukum pidana UU Perlindungan Anak.

"Jadi, setelah kita mediasi dan melakukan pendekatan, penyuluhan dan pencerahan secara persuasif pada orang tua, dalam surat perjanjian itu mereka bersedia mengurus dan merawat kembali anaknya dengan baik," jelasnya.

Inilah 17 Petunjuk Fakta Prada DP Lakukan Pembunuhan Berencana, Sakit Hati dan Cemburu Sejak Lama

Sementara, Bari (50 tahun) dan Warti (48 tahun) orang tua Rahmadi, mengaku tega mengurung anaknya, takut terjadi hal tidak diinginkan jika ditinggalkan sendirian dirumah.

Karena, kata Bari, akibat tuntutan untuk membiayai ekonomi kehidupan mereka, dirinya bersama sang istri sejak pagi sudah pergi ke kebun untuk menyadap karet.

"Kalau ditinggalkan sendirian, dia (Rahmadi) suka keluyuran. Jadi, takutnya kalau main ke jalan bisa tertabrak kendaraan," katanya.

Selain itu, dirinya mengurung Rahmadi di belakang rumah dalam kotak layaknya sebuah kandang kambing, lantaran tidak percaya jika bisa ditinggal sendirian.

Kata Gubernur Herman Deru Jawab Tudingan Promotor Konser Westlife, Ada Pejabat Minta Jatah Tiket

Hal ini lantaran kondisi Rahmadi yeng mengalami gangguan keterbelakangan mental serta tunawicara.

"Kalau ditinggal sendirian di rumah, kami juga takut terjadi apa-apa. Karena dia (Rahmadi) suka sembarangan pegang barang," katanya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved