Berita PALI

Ini Alasan Orangtua Mengurung Rahmadi di Dalam Kotak Selama 3 Tahun

Warga Talang Ubi Kabupaten PALI heboh oleh tindakan orangtua mengurung anaknya di dalam kotak selama tiga tahun

Sripo/ Reigan
Rahmadi, warga Desa Sungai Baung Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir), tiga tahun menjalani hidup di dalam kotak saat di RSUD PALI, Rabu (21/8/2019) 

"Bagaimana kedepannya, itu yang akan kita carikan solusi," jelasnya.

Mengalami Gizi Buruk

Rahmadi (17 tahun), warga Desa Sungai Baung Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir), tiga tahun menjalani hidup di dalam kotak.

Rahmadi harus menjalani hidup dikurung dalam kotak oleh orang tua kandungnya sendiri.

Kondisi diperparah lantaran tempat Rahmadi dikurung di kunci dari luar.

Sehingga tempat makan saat diberi orang tua menjadi tergabung dengan tempat buang air baik air kecil maupun buang air besar.

Wacana Pemindahan Ibukota ke Kalimantan, Anggota DPR Anggap Kebutuhan Pangan Lebih Mendesak

Rahmadi yang mengalami keterbelakangan mental dan tunawicara sekarang harus dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) PALI lantaran diduga mengalami gizi buruk.

"Kasihan, selain dikurung, dia (Rahmadi) juga kerap dipukuli oleh orang tuanya," ungkap Ponira (75 tahun), tetangga Rahmadi dijumpai di RSUD PALI, Rabu (21/8/2019).

Menurutnya, kondisi demikian sudah terjadi sejak Almarhumah Nyami (50 tahun), orang tua angkat Rahmadi meninggal dunia pada tahun 2016 lalu.

Lantaran, Rahmadi sejak kecil sudah diasuh orang tua angkatnya dan tinggal di Pulau Jawa sebelum dipulangkan ke orang tua kandungnya di Desa Sungai Baung.

Viral Video Memilukan Anak Sakit Kulit Parah, Ini Hasil Penelusuran Tribunsumsel.com

Sebelum dikurung, lanjutnya, Rahmadi juga ditinggalkan di bawah pohon pisang.

"Kami tidak tega, melihat Rahmadi madan dan BAB ditempat yang sama."

"Saat kami lihat kondisinya semakin memprihatinkan kami berinisiatif langsung membawa ke rumah sakit," jelasnya sambil meneteskan air mata.

Sementara, dr Fadly yang memberikan perawatan darurat terhadap Rahmadi di RSUD Talang Ubi berkata, bahwa pihaknya sudah melakukan perawatan dan melakukan pengecekan terhadap gizi yang dialami Rahmadi.

"Untuk penanganannya nanti akan dialihkan ke dokter ahli gizi. Sementara itu kita sudah berikat nutrisi sesuai dengan asupan gizinya," ungkap dr Fadly.

Menurutnya, dengan berat serta tinggi badan Rahmadi saat ini memang tidak sesuai untuk anak berusia 17 tahun.

"Dari itu, pola gizi serta perawatan sangat penting dilakukan. Selain pemulihannya membutuhkan waktu lama," ungkapnya. (SP/ Reigan)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved