Energi Adil Mengalir di Gas Bumi
Pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi bagi rumah tangga merupakan satu wujud energi berkeadilan yang diberikan pemerintah.
Penulis: Prawira Maulana | Editor: Kharisma Tri Saputra
Dengan diterimanya pembangunan jaringan gas 2019, total SR yang tersambung jargas sampai dengan tahun ini 13.660 SR. Rinciannya, tahun 2009 ada 3.311 SR, tahun 2018 ada sekitar 4.315 dan 2019 ada 6.034 SR.
“Tahun ini ada lima Kecamatan yang menerima, wilayah Sematang Borang, Seberang Ulu (SU) Satu dan Dua, Sako sampai Jakabaring,” ujarnya.
Fitri berharap, masyarakat tidak perlu takut menerima bantuan jargas tersebut, karena program itu diberikan secara gratis kepada masyarakat alias tidak dipungut biaya.
“Masyarakat tidak perlu khawatir atas pemasangan Jargas karena biayanya pemakaianya tidak mahal. Karena kami dapat informasi masyarakat takut untuk memasang jaringan gas ini karena alasan keamanan,” katanya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Igansius Jonan mengatakan pihaknya berupaya mendorong setiap daerah yang memiliki sumur gas dan infrastruktur seperti pipa transmisi bisa menyediakan jargas bagi masyarakat sekitar.
"Setiap tahunnya pemerintah mengeluarkan APBN untuk jargas di berbagai daerah, sehingga makin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya. Volumenya akan kita tambah ke depan. Sumber Daya Alam harus bisa dinikmati oleh warga setempat,” katanya saat peresmian jargas Kota Palembang, (31/3).
Menurut Jonan, selain bisa menghemat pengeluaran masyarakat, jargas merupakan bentuk nyata pemanfaatan gas bumi domestik yang dapat mengurangi impor LPG.
Kementerian ESDM mencatat impor LPG saat ini masih 70% atau setara RP40 triliun per tahun, jika pengembangan jargas dilakukan secara massif maka bisa menghemat devisa negara setidaknya separuh dari jumlah impor LPG selama ini.
“Selain negara berhemat, penggunaan jargas membuat masyarakat juga hemat dibandingkan menggunakan LPG. Sehingga daya beli masyarakat akan meningkat,”katanya.
Selain itu, pelanggan juga dapat memanfaatkan gas alam sebagai energi yang bersih, praktis, ekonomis dengan suplai 24 jam dan juga aman.
"Gas kota yang memiliki berat jenis ringan dan tekanan rendah, sehingga dipastikan aman dipergunakan di rumah. Juga lebih praktis, ibu-ibu tidak perlu repot membeli dan mengganti tabung LPG nya jika habis," tambahnya.
Sejak dibangun pertama kali pada tahun 2009, kini total SR jargas yang dibangun dengan dana APBN mencapai 325.773 SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota.
Pada tahun 2019, pemerintah melalui Kementerian ESDM, rencananya akan dibangun sebanyak 78.216 SR jargas di 18 lokasi. (pma)