Idul Adha 2019
Gubernur Sumsel, Bupati dan Walikota se-Sumsel Solat Ied Adha, Ini Pesan yang Disampaikan
Gubernur Sumsel, Bupati dan Walikota se-Sumsel Solat Ied Adha, Ini Pesan yang Disampaikan
Begitupun Ismail menyanggupi perintah itu karena ia patuh pada ayah dan Tuhan-nya.
Namun pada akhirnya diganti oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan seekor hewan Kibas.
"Ada makna yang sangat mendalam dari kisah itu," kata Ustadz Lusi Suryadi pada khutbah sholat Idul Adha 1440 Hijriyah di Masjid Al-Falah Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Minggu (11/8/2019).
Menurutnya, makna yang tersirat dalam kisah tersebut adalah tentang mencetak generasi beraqidah dan berakhlak mulia.
Ternyata semuanya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga.
Ia mengatakan, peran orangtua sangat penting dalam membina dan mendidik anak-anaknya.
Terutama didikan tentang tauhid agar senantiasa berpegang teguh pada Islam.
Ia menambahkan, Nabi Ibrahim As telah menanamkan nilai-nilai tauhid dalam diri anak-anaknya.
Sehingga mereka berbakti kepada orangtuanya dan taat kepada Tuhan yang menciptakannya.
Orangtua boleh berbangga dengan putra-putrinya yang berhasil mencatatkan nama di sekolah-sekolah unggulan.
"Namun harus juga diperhatikan keimanan anak-anak kita terhadap agama yang mulia ini," katanya.
Ia menuturkan, apalah arti pendidikan yang tinggi, kalau hanya melahirkan manusia yang enggan merendahkan diri bersujud pada Sang Ilahi.
Lanjutnya, untuk mencetak generasi berakhlak mulia, perlu ditanamkan pendidikan karakter kepada anak-anak sejak usia dini.
Sebab, seorang anak akan menjadi warga masyarakat yang baik atau tidak bergantung pada bagaimana anak itu dibesarkan.
"Itu artinya keluarga adalah pondasi dasarnya," kata dia.