Cerita Khas Palembang
Wisata Bukit Siguntang, Dataran Tertinggi Palembang Dulunya Bernama Bukit Sibuntang, Ini Artinya
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Bukit Siguntang, salah satu tempat wisata sejarah yang wajib didatangi saat di kota Palembang
Penulis: Weni Wahyuny |
Sebagai tempat yang disebut masih "mistis" oleh masyarakat, Suwito menerangkan bahwa tidak ada imbauan khusus bagi pengunjung.
Selama ia menjaga belum ada kejadian yang seperti ditakuti orang-orang, seperti kejadian yang berkaitan dengan hal gaib. Menurutnya selama ini aman-aman saja.
"Yang pasti imbauannya jangan buang sampah sembarangan karena kita sama-sama menjaga kebersihan. Kemudian kalau bawa anak itu harus dijaga."
"Tidak ada imbauan-imbauan khusus seperti itu karena disini memang tempat wisata yang kebanyakan mengunjungi makam," ungkapnya.
• Sejarah Sekojo Palembang, Pernah Jadi Landasan Pacu dan Nama Berasal dari Bunga Jepang
Ternyata nama tempat ini dulunya adalah Bukit Sibuntang.
Ini dibuktikan dengan adanya peta pada tahun 1919 dimana dalam peta tersebut dituliskan bawa kawasan ini disebut kampung Bukit Lama,
Sementara nama Bukit Besar dan Bukit Kecil sebagai jalan , baru ditemukan dalam peta bertanggal 1 Januari 1955 seperti yang dituliskan oleh R H M Akib.
Pemerhati Sejarah Kota Palembang Rd Muhammad Ikhsan menjelaskan bahwa nama Bukit Siguntang konon aslinya memang bernama Bukit Sibuntang yang berarti suatu daratan yang mengapung terbuntang.
Hal ini dimaklumi karena Palembang adalah daerah lembang yang dominan kawasan paya,rawa atau Lebak.
"Kita bisa bayangkan dulunya sebelum banyak bangunan sekarang bukit ini paling menonjol dibandingkan dnegan tempat lainnya. Bisa jadi karena bintang dalam bahasa Palembang arahnya pada bintang atau bangkai hewan yang telah membusuk dan mengapung di perairan, maka kata ini sepertinya dihindari.'
"Untuk menjauhi konotasi itu maka diubah satu huruf menjadi Siguntang," katanya yang juga dituliskan dalam bukunya 'Palembang dari Waktoe ke Waktu'.
Bukit Siguntang pula, sambung Ikhsan suatu tempat mula pertama kali dalam catatan bersejarah di Kota Palembang.
Suatu bukit yang terkenal karena tapak histori tempo dulu yang berkaitan dengan kerajaan Sriwijaya.
Ditempat ini ditemukan banyak tinggalkan sejarah berupa arca, fragmen prasasti, stepa dari batu pasir dan artefak lainnya.
Termasuk ikoniknya patung Budha Sakyamuni berbahan batu granit setinggi 2,77 cm yang ditemukan dalam bentuk fragmen yang terpisah pada tahun 1920 dan 1928.
Selain itu, di puncak bukit dengan ketinggian 26 meter dari permukaan laut, suatu tempat alam tertinggi di Palembang yang masih diliputi misteri tentang makam-makan tokoh di atas bukit ini yakni makan Raja Segentar Alam, Panglima Batu Api, Putri Kembang Dadar, Putri Rambut Selako, Panglima Tuan Junjungan, Panglima Bagus Kuning, dan Panglima Bagus Karang.
"Bagi negeri jiran, Malaysia dan Singapura nama tempat ini begitu berarti karena menurut catatan sejarah Melayu, tempat inilah Parameswara yang menjadi cikal bakal penguasa bangsa Melayu di Malaka itu berasal," jelasnya.