Pelaku Pemalakan di Macan Lindungan Ditangkap, Pura-pura Mengamen Lalu Rampas Harta Sopir

Adapun pelaku yang berhasil diamankan yakni Oktavia alias Okta (19) warga Jalan Bukit Baru lorong Bukit Permai Kelurahan baru Kecamatan IB I Palembang

Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com
Tim Tekab 134 Polresta Palembang, pimpinan Iptu Tohirin kembali menangkap satu lagi pelaku pemalakan di simpang 4 macan lindungan senin (5/8/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Tim Tekab 134 Polresta Palembang, pimpinan Iptu Tohirin kembali menangkap satu lagi pelaku pemalakan di simpang 4 macan lindungan senin (5/8/2019).

Adapun pelaku yang berhasil diamankan yakni Oktavia alias Okta (19) warga Jalan Bukit Baru lorong Bukit Permai Kelurahan baru Kecamatan IB I Palembang.

Diketahui sebelumnya Okta bersama dengan rekannya AR melakukan aksi pemalakan pada kamis (11/4/2019)

Sekira jam 12.00 WIB di Simpang 4 Lampu merah macan lindungan.

Dimana saat kejadian korban Denny Silalahi (48), warga Legenda Wisata Mozart Kecamatan Gunung Putri Bogor tengah menunggu lampu merah di lokasi kejadian.

Lalu datang dua pelaku mendekati korban dan langsung mengambil uang korban yang diletakan di dasboard sebesar Rp 400 ribu dan berusaha mengambil HP milik korban namun tidak berhasil.

Kemudian pelaku Okta menusuk tangan korban menggunakan paku dan memukul kepala korban menggunakan gitar kecil kemudian meninggalkan korban di lokasi kejadian.

Atas kejadian tersebut korban pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Palembang.

Mendapat laporan tersebut, petugas pun melakukan penelurusan dan berhasil mengamankan pelaku.

Karena mencoba melawan saat diamankan, pelaku terpaksa ditindak tegas oleh petugas dengan di tembak pada bagian betis kanannya.

Usai mendapat perawatan di Rumah Sakit, Okta pun digiring ke Polresta Palembang untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Saat dimintai keterangan, pelaku mengaku nekat melakukan hal tersebut lantaran penghasilannya sebagai buruh bangunan dan pengamen tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

“ Penghasilan saya sedikit karena itu bersama AR terpaksa kami melakukan pemalak,” ungkapnya

 Dikatakan Okta, usai melakukan aksinya biasanya uang tersebut langsung dipakai untuk kebutuhan sehari-hari

 “Uangnya sudah habis, karena langsung digunakan untuk makan dan dibelikan beberapa keperluan lain,” katanya

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved