Warga Lubuklinggau Gotong Royong Perbaiki Jalan Sendiri
Karena tak kunjung diperbaiki, akhirnya warga memperbaiki sendiri Jalan lintas provinsi yang terletak di perbatasan Kelurahan Simpang Periuk
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis.
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Karena tak kunjung diperbaiki, akhirnya warga memperbaiki sendiri Jalan lintas provinsi yang terletak di perbatasan Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau dengan Desa Tanah Periuk, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura).
Perbaikan dilakukan warga setelah kondisi jalan yang berdekatan dengan Jembatan Muara Kelingi itu ambles sepanjang 3 Meter dan kunjung diperbaiki selama setahun terakhir.
Sebab warga khawatir bagian tanah yang ambles makin melebar, karena saluran drainase yang semestinya mengalir lancar disampingnya tersumbat dan memaksa air mengalir kebibir jalan yang ambles.
HM Syukur selaku donatur perbaikan jalan tersebut mengaku, perbaikan jalan tersebut dilakukannya secara pribadi. Ia merasa prihatin apabila tak diperbaiki amblesnya jalan tersebut makin lebar.
"Apalagi sudah ada contoh di Kayuagung, karena tak dikunjung diperbaiki maka jembatan jadi putus," ujar Syukur pada Tribunsumsel.com, Selasa (25/6/2019).
Syukur menyebutkan, dalam melakukan perbaikan jalan provinsi tersebut, pihaknya melibatkan 16 orang pekerja dan harus merogoh kocek dari uang pribadinya sebesar Rp 15 juta.
"Saya sudah sering melakukan perbaikan jalan atau jembatan darurat di Kota Lubuklinggau ini. Perbaikan ini murni untuk membantu masyarakat. Kita sudah biasa membantu seperti ini," ujarnya.
Syukur mengaku, sebelum melakukan perbaikan, rencananya tersebut sempat mendapat penolakan dari pemerintah Desa Tanah Periuk dan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau.
"Dari desa dan Kota sempat nahan, mereka minta waktu satu minggu, namun karena tidak ada tindak lanjutnya dan sudah lebih dari satu minggu. Akhirnya kita perbaiki sendiri karena sudah lewat batas waktunya," katanya.
Menurutnya, dampak jalan tersebut apabila sampai putus sangat banyak, mulai dari kendaraan tidak bisa melintas. Akses warga yang biasanya lebih dekat menjadi lebih jauh. Karena harus putar arah masuk lewat kota.
"Kemudian dampak lain apabila tak diperbaiki, para pengendara yang melintas saat berpapasan harus berjalan bergantian. Ditambah warga yang melintas menjadi was-was. Jadi sebelum ada korban lebih baik diperbaiki saja," paparnya.
