Wawancara Khusus dengan Dirut Baru Bank Sumsel Babel: Tingkatkan Layanan Digital
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru resmi melantik direksi Bank Sumsel Babel (BSB) di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
Apa nih produk terbaru yang akan dihadirkan BSB?
Kita akan masuk ke digital. Kalau kita tidak masuk ke digital maka kita akan ketinggalan.
Soal gedung BSB yang megah, akankah akan dimaksimalkan pelayanannya di sana?
Tentunya gedung yang ada akan kita maksimalkan. Karena gedung ini kan titipan, maka akan kita manfaatkan se maksimal munggkin. Sehingga bermanfaat untuk kita semua. Saya berharap sih aset-aset yang kita punya itu bisa menghasilakan.
Menjadi Dirut BSB pastinya suatu pencapaian yang besar, nah bagaimana Anda men challenge (menantang) diri sendiri untuk terus berfikir smart, membawa BSB lebih dari yang sekarang?
Wah pertanyaan itu sangat mendalam sekali ya. Kalau saya menjawabnya begini saja, kalau dibilang itu pencapaian ya memang pencapaian. Tapi kalau saya lihatnya seperti Umar, Khalifa waktu dizamanya Umar bin Khattab menyatakan Innalillahi Wainnailahi Rojiun. Sebenarnya sebagai Dirut itu amanahnya luar biasa. Bebannya tidak hanya ditanya di sini tapi nanti ditanya juga diakhirat.
Kalau saya sih melihatnya ini amanah yang harus kita emban. Dan harapan-harapan dari stakeholder juga harus kita coba penuhi dengan catatan nanti yang bener-benar sesuai sistem.
Apa yang akan Anda lakukan di luar tugas kerja untuk mengembalikan semangat kerja?
Saya banyak hobinya seperti jalan-jalan melihat potensi yang ada di Sumsel. Saya juga hobi makan, makanan yang enak-enak lah semuanya saya suka. Abis itu tentu olahrga.
Lalu hobi juga fotografi, nanti bisa ketemu-ketemu dengan teman-teman media hunting foto.
Saya sih orangnya lebih condong mencari teman dengan keinginan yang sama, minat yang sama. Apalagi Sumsel Babel ini banyak potensi yang ada.
Seberapa penting peran keluarga bagi Anda?
Sangat penting, sebab keberhasilan seorang lelaki menjadi pimpinan juga karena keluarga dan istri tentunya.
Boleh diceritakan karir Anda?
Saya dari IPDN, lalu pernah juga jadi Dosen di IPB dan pernah juga di Taman Safari Indonesia.
Karir bank saya diawali dari tahun 1990. Sebenarnya sih kecelakaan juga ya, selain itu juga karena tantangan. Sebab kalau kita sudah mengerjakan sesuatu itu ya harus serius, kalau serius akan berhasil. Bank juga menarik.
Saya dulu pernah mensupervisi daerah Palembang. Jadi Palembang tidak terlalu asing bagi saya dan mudah-mudahan saya bisa langsung bekerja dengan baik di sini.