Wawancara Khusus dengan Dirut Baru Bank Sumsel Babel: Tingkatkan Layanan Digital

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru resmi melantik direksi Bank Sumsel Babel (BSB) di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
Tribun Sumsel/ Hartati
Gubernur Sumsel Herman Deru resmi melantik direksi Bank Sumsel Babel (BSB) di Auditorium Bina Praja, Pemprov Sumsel, Kamis (20/6/2019). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru resmi melantik direksi Bank Sumsel Babel (BSB) di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel.

Direktur Utama BSB dijabat oleh Achmad Syamsudin, mantan Direktur Bank Syariah Mandiri. Apa yang akan dilakukan Dirut baru ini untuk memajukan BSB? Berikut wawancara ekslusif Tribun Sumsel.

Peran Bank Sumsel Babel (BSB) di Sumatera Selatan inikan sangat vital untuk menyokong pembangunan di Sumsel, apa komentar Anda?

Kalau dilihat dari Undang-Undang Bank Pembangunan Daerah (BPBD), BSB ini kan hadir memang sebagai agen pembangunan. Jadi memang pembangunan-pembangunan yang ada di daerah harus di suport seperti yang telah di sampaikan pak Gubernur Sumsel.

Kita kan bagi-bagi tugas, ada pemerintah ada perbankan. Maka kita akan membangun dari sektor ekonomi khususnya perbankannya.

BSB bisa dikatakan tuan rumahnya perbankan di Sumsel. Bagaimana nantinya Anda bisa menunjukan eksistensi BSB dengan persaingan antar bank nasional dan swasta di Sumsel?

Menarik ya, kalau saya lihat BSB ini kan seharusnya jadi Bank tuan rumahnya di Sumsel Babel. Lalu bagaimana Anda bisa bangga punya BSB, nah itu tugas kami. Yang jelas bagaimana kita menjalin kedekatan dengan nasabah seperti dengan pelayanan yang bagus, pelayanan yang tidak boleh kalah dari bank-bank pesaing. Saya pikir itu yang akan kita lakukan dari segi pelayanan, human capital dan lain-lain.

Apa trobosan Anda kedepan sebagai Dirut BSB yang baru?

Kalau bank sebenarnya harus tetap sesuai dengan aturan. Misal saya menumbuh kembangkan bank ini dengan aset yang bagus tetapi sehat.

Lalu kita akan lebih mendekatkan dengan digital banking. Sebab anak muda sekarang itu senang dengan digital, nggak perlu datang ke bank cukup pakai gadget. Kita pikir kesana, lalu yang transaksi-transaksi non tunai itu sudahlah kita pakai chanel baru dengan digital.

Bagaimana cara mengaet nasabah supaya mau ke BSB?

Memang kita harus melihat dulu bagaimana engagement nasabah kekita. Saya rasa sih kalau bisa BSB itu dijadikan Bank Wong Kito, seharusnya bisa.

Untuk itu kita akan cari apa keunikan BSB yang bisa kita tawarkan ke nasabah.

Apakah BSB akan tetap konsen dengan produk ramah budaya seperti Pesira, Tasbih dan lain-lain?

Ia tentunya tetap

Apa nih produk terbaru yang akan dihadirkan BSB?

Kita akan masuk ke digital. Kalau kita tidak masuk ke digital maka kita akan ketinggalan.

Soal gedung BSB yang megah, akankah akan dimaksimalkan pelayanannya di sana?

Tentunya gedung yang ada akan kita maksimalkan. Karena gedung ini kan titipan, maka akan kita manfaatkan se maksimal munggkin. Sehingga bermanfaat untuk kita semua. Saya berharap sih aset-aset yang kita punya itu bisa menghasilakan.

Menjadi Dirut BSB pastinya suatu pencapaian yang besar, nah bagaimana Anda men challenge (menantang) diri sendiri untuk terus berfikir smart, membawa BSB lebih dari yang sekarang?

Wah pertanyaan itu sangat mendalam sekali ya. Kalau saya menjawabnya begini saja, kalau dibilang itu pencapaian ya memang pencapaian. Tapi kalau saya lihatnya seperti Umar, Khalifa waktu dizamanya Umar bin Khattab menyatakan Innalillahi Wainnailahi Rojiun. Sebenarnya sebagai Dirut itu amanahnya luar biasa. Bebannya tidak hanya ditanya di sini tapi nanti ditanya juga diakhirat.

Kalau saya sih melihatnya ini amanah yang harus kita emban. Dan harapan-harapan dari stakeholder juga harus kita coba penuhi dengan catatan nanti yang bener-benar sesuai sistem.

Apa yang akan Anda lakukan di luar tugas kerja untuk mengembalikan semangat kerja?

Saya banyak hobinya seperti jalan-jalan melihat potensi yang ada di Sumsel. Saya juga hobi makan, makanan yang enak-enak lah semuanya saya suka. Abis itu tentu olahrga.

Lalu hobi juga fotografi, nanti bisa ketemu-ketemu dengan teman-teman media hunting foto.

Saya sih orangnya lebih condong mencari teman dengan keinginan yang sama, minat yang sama. Apalagi Sumsel Babel ini banyak potensi yang ada.

Seberapa penting peran keluarga bagi Anda?

Sangat penting, sebab keberhasilan seorang lelaki menjadi pimpinan juga karena keluarga dan istri tentunya.

Boleh diceritakan karir Anda?

Saya dari IPDN, lalu pernah juga jadi Dosen di IPB dan pernah juga di Taman Safari Indonesia.

Karir bank saya diawali dari tahun 1990. Sebenarnya sih kecelakaan juga ya, selain itu juga karena tantangan. Sebab kalau kita sudah mengerjakan sesuatu itu ya harus serius, kalau serius akan berhasil. Bank juga menarik.

Saya dulu pernah mensupervisi daerah Palembang. Jadi Palembang tidak terlalu asing bagi saya dan mudah-mudahan saya bisa langsung bekerja dengan baik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved