Mutilasi Ogan Ilir
Sudah Periksa 16 Saksi, Polisi Belum Tetapkan Tersangka Pembunuh dan Pemutilasi Karoman di Ogan Ilir
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pelaku pembunuhan disertai mutilasi di Desa Pinang Mas Kabupaten Ogan Ilir (OI) masih menjadi misteri
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pelaku pembunuhan disertai mutilasi di Desa Pinang Mas Kabupaten Ogan Ilir (OI) masih menjadi misteri.
Beberapa hari lalu, sempat ramai di media sosial pengakuan seorang pria yang mengaku terlibat pembunuhan Karoman, korban mutilasi di OI.
Namun hingga saat ini, polisi menyatakan masih memeriksa saksi-saksi terkait kasus ini.
Sampai saat ini sudah 16 saksi diperiksa untuk mencari titik terang pelaku pembunuhan Karoman.
Kapolresta Ogan Ilir AKBP Ghazali Ahmad mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menetapkan tersangka atas kasus mayat mutilasi di Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir.
Pasalnya, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan.
• Mencari Jejak Pemutilasi Karoman di Ogan Ilir, Polisi Bawa Bukti Bercak Darah ke Labfor Jakarta
"Belum ada (tersangka, red). Semua masih saksi," ujarnya saat diwawancarai, Minggu (16/6/2019).
Sebelumnya beredar di dunia maya video orang yang diduga mengaku ikut terlibat dalam aksi pembunuhan yang cukup sadis tersebut.
Namun Ghazali mengatakan, pengakuan orang tersebut berubah-ubah dan tidak bisa dipercaya.
"Kalau dalam sistem peradilan, pengakuan terdakwa ada di urutan kelima. Artinya masih lemah," tegasnya.
Ia mengimbau, agar masyarakar jangan terprovokasi dengan pengakuan yang tidak ada konfirmasi dari pihak Kepolisian.
Saat ini pihaknya masih terus bekerja mengungkap kasus yang cukup menghebohkan tersebut.
"Jadi kita mengimbau masyarakat tidak cepat menuduh, nanti ada yang berburuk sangka kemudian langsung mengadili orang tak bersalah. Kan kasihan," katanya.
• Ini Kata Kriminolog Soal Mutilasi Karoman, Mutilasi Untuk Hilangkan Jejak
Sementara itu, pihaknya telah bekerja keras mengembangkan penyelidikan untuk mengembangkan kasus tersebut.
Saat ini, sudah bertambah saksi menjadi 16 orang, yang diperiksa terkait dengan kasus itu.
"Mereka berasal dari warga sekitar dan keluarga korban," jelasnya.
Sebelumnya, masyarakat dihebohkan dengan penemuan mayat tanpa kepala dan kedua tangan di Sungai Arisan Bopeng, Desa Pinang Mas Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI Kamis (6/6/2019) lalu.
Mayat tersebut diduga merupakan jasad Karoman (40), yang berpamitan untuk mencari ikan Rabu (5/6/2019) malam dan belum kembali hingga sekarang.
Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Zulkarnain Adinegara membenarkan, memang ada seorang warga mengaku terlibat dalam kasus mutilasi Karoman.
"Orang tersebut mengaku terlibat dengan cara membantu memberi kode-kode tertentu kepada pelaku lain saat aksi pembunuhan," kata Kapolda dikutip dari KOMPAS.com usai menyaksikan video conference sidang sengketa Pilpres di Fakultas Hukum Unsri, Jumat (14/6/2019).
Meski sudah ada pengakuan, polisi tidak akan percaya begitu saja. Sebab keterangan warga tersebut nilainya paling bawah dari lima alat bukti yang sah.
Polisi akan terus mengumpulkan alat bukti yang lain termasuk alat bukti ilmiah berupa ceceran darah.
• Satu Terduga Pelaku Mutilasi Karoman Nelayan Ogan Ilir, Ngaku Membunuh Karena Diejek Pelaku Lainnya
Periksa Bercak Darah
Polres Ogan Ilir akhirnya membawa bercak darah diduga milik korban mutilasi di Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir (OI, red) ke Laboratorium Forensik di Jakarta.
Hal tersebut untuk meneliti, apakah benar darah tersebut memang milik korban atau bukan.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Gazali Ahmad mengatakan, darah tersebut ditemukan di rumah di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP, red) di Sungai Arisan Bopeng, Desa Pinang Mas Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI.
Sampel bercak darah tersebut, sudah dibawa ke Laboratorium Forensik untuk diteliti lebih lanjut.
"Sudah kita bawa ke Jakarta, untuk dipastikan apakah darah tersebut darah korban atau hewan," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (16/6/2019).
Bahkan menurut penuturannya, saat diteliti di Palembang darah tersebut berasal dari mahluk hidup mamalia.
Untuk memastikan lebih jelas itulah, pihaknya sampai membawa sampel darah itu ke Jakarta.
"Kita bawa juga darah pembanding, dari mayat korban dan darah keluarga," ucapnya.
Sebelumnya, masyarakat digegerkan oleh penemuan mayat tanpa kepala dan kedua tangan di Sungai Arisan Bopeng, Desa Pinang Mas Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI Kamis (6/6/2019) lalu.
Mayat tersebut diduga merupakan jasad Karoman (40), yang berpamitan untuk mencari ikan Rabu (5/6/2019) malam dan belum kembali hingga sekarang.
Kendati belum mendapatkan tersangka, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan penyelidikan kasus tersebut sudah memasuki babak baru.
Dimana, ditemukan bercak darah di rumah salah seorang warga yang tinggal tak jauh dari TKP.
"Kami sudah mengumpulkan bukti-bukti semacam kemarin, di rumah tertentu ditemukan percikan-percikan darah. Kemungkinan korban tersebut sempat di situ. Artinya ada tetesan darah," ujarnya.
Meski tak menyebutkan rumah siapa ditemukan darah tersebut, temuan itu setidaknya membawa Kepolisian menuju ke tahap baru dari pengembangan kasus tersebut. Pihaknya masih membuktikan apakah percikan darah tersebut ada kaitannya dengan kasus tersebut, atau tidak.
"Tinggal kami membuktikan adakah keterkaitan dengan yang punya perkara. Kita berdoa saja mudah-mudahan cepat terungkap," jelasnya. (SP/ Resha)