Mutilasi Ogan Ilir

Satu Terduga Pelaku Mutilasi Karoman Nelayan Ogan Ilir, Ngaku Membunuh Karena Diejek Pelaku Lainnya

Satu Terduga Pelaku Mutilasi Karoman Nelayan Ogan Ilir, Ngaku Membunuh Karena Diejek Pelaku Lainnya

AGUNG DWIPAYANA/TRIBUNSUMSEL.COM
Kondisi rumah almarhum Karoman. 

Satu Terduga Pelaku Mutilasi Karoman Nelayan Ogan Ilir, Ngaku Membunuh Karena Diejek Pelaku Lainnya

TRIBUNSUMSEL.COM - Satu orang terduga pelaku pembunuh sekaligus pemutilasi Karoman nelayan asal Ogan Ilir yang kepalanya belum ditemukan membuat pengakuan mengejutkan.

Dalam video yang beredar di salah satu media sosial hits Palembang_bedesau, terduga pelaku yang terlihat masih muda itu mengaku diejek oleh pelaku lainnya.

Diduga karena diejek, pria yang berada di video memakai kaos biru tega membunuh dan diduga ikut memutilasi Karoman.

Beredar Video Pelaku Mutilasi Pria di Ogan Ilir yang Kepalanya Belum Ditemukan Ditangkap Polisi

Inilah Kisah Pelarian Prada DP Usai Memutilasi Vera Oktaria: Sembunyi di Padepokan Mohiang Banten

Mardiah menunjukkan foto Karoman semasa hidup.
Mardiah menunjukkan foto Karoman semasa hidup. (AGUNG DWIPAYANA/TRIBUNSUMSEL.COM)

Beredar video pelaku pembunuh sekaligus mutilasi pria asal Ogan Ilir.

Video pengakuan seorang pria tersebut tersebar di akun instagram Palembang-bedesau.

Pelaku mutilasi nelayan di ogan ilir yang kepala dan tanganya putus sudah di amankan polisi polres ogan ilir .

Menurut keterangan pelaku, aksinya dilakukan bersama 2 orang temannya .

Motif pembunuhan dilatar belakangi apa belum diketahui .

Karena di ejek pengalah oleh 2 pelaku laju pelaku ini ikut ikutan membunuh .

Pelaku Mutilasi Ogan Ilir
Pelaku Mutilasi Ogan Ilir (instagram)

Berikut video keterangan terduga pelaku pembunuh dan pemutilasi Karoman nelayan asal Ogan ilir

Hingga kini Tribunsumsel.com masih mengkonfirmasi pihak Polres Ogan Ilir maupun Polda Sumsel

Adik Kandung Gubernur Sumsel Herman Deru Ini, Digadang Bakal Maju di Pilkada OKU Timur

 

Dikutip dari Kompas.com, Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Zulkarnain menjelaskan, seorang warga mengaku terlibat dalam kasus mutilasi Karoman (40), warga Desa Pinang Mas Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan yang terjadi Rabu (6/6/2019).

Zulkarnain mengatakan, orang tersebut terlibat dengan cara membantu memberi kode-kode tertentu kepada pelaku lain saat aksi pembunuhan dengan mutilasi itu dilakukan.

Meski sudah ada pengakuan, polisi tidak akan percaya begitu saja. Sebab keterangan tersangka itu nilainya paling bawah dari lima alat bukti yang sah.

Polisi akan terus mengumpulkan alat bukti yang lain termasuk alat bukti ilmiah berupa ceceran darah.

“Jika pun misalnya tersangka lain yang dijelaskan oleh pelaku tadi nanti tidak mengaku hal itu, tidak masalah karena akan dikuatkan dengan bukti-bukti ilmiah tadi,” jelasnya, Jumat (14/6/2019).

“Kita banyak pengalaman tersangka-tersangka yang merasa tidak bersalah padahal dia melakukan. Namun, menurut hukum bisa dibuktikan secara ilmiah biasanya lebih besar ancaman hukumannya karena dianggap berbelit belit dan tidak ada penyesalan,” ujarnya.

Zulkarnain mengatakan, meski sudah ada pengakukan, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

“Harus dilengkapi dengan keterangan yang lain,” katanya. 

Diberitakan sebelumnya, Karoman, warga Desa Pinang Mas, Ogan Ilir, ditemukan tewas dengan kepala dan kedua lengan hilang oleh seorang warga. 

Namun, hingga Kamis pagi Karoman tak kunjung pulang. Istri Karoman kemudian melaporkan hal itu ke warga. Warga kemudian berupaya mencari Karoman.

Jenazah Karoman kemudian ditemukan di sebuah sungai dengan dengan kepala dan kedua lengan putus.

Polisi telah memeriksa secara maraton 17 saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti untuk mengungkap pelaku. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved