Berita Palembang

Viral Ibu dan Anak di Palembang Minta Sumbangan Biaya Berobat, Saya Rasanya Teriris dan Tertampar

Tindakan Iin bersama anak pertamanya mencari dana untuk biaya pengobatan anak ketiganya Arya Novarel (6 tahun), mendapat perhatian di sosial media

Tribun Sumsel/ Shinta Dwi Anggraini
Iin (35 tahun), saat menunggui Arya Novarel (6) anak ketiganya yang sedang tifus dan sedang dirawat di rumah sakit Karya Asih Charitas, Jumat (31/5/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Tindakan Iin bersama anak pertamanya mencari dana untuk biaya pengobatan anak ketiganya Arya Novarel (6 tahun), mendapat perhatian di sosial media.

"Maaf ngomong, saya duduk di situ rasanya teriris-iris, rasanya tertampar-tampar, tapi mau bagaimana lagi, keadaan kami sangat mendesak,"ujar Iin saat ditemui Tribunsumsel.com di Rumah Sakit Karya Asih Charitas, Jumat (31/5/2019).

Aksi ibu dan anak ini viral di sosial media sejak, Kamis (30/5/2019).

Sebuah postingan foto yang menampilkan seorang ibu-ibu dan anak perempuan duduk di halte dekat RS Hermina Jalan Basuki Rahmat Kota Palembang menarik banyak komentar.

Sembari duduk, keduanya terlihat membawa selembar kertas putih bertuliskan "Mohon bantuan dana anak saya lagi di rumah sakit nak bayar katek duet ini bukan modus (Demi Allah)".

Tak butuh waktu lama, postingan tersebut langsung menarik perhatian penggiat sosial media.

Beragam komentar netizen bermunculan dari tindakan tersebut.

Ada yang merasa kasihan, namun banyak pula yang menaruh curiga pada tindakan orang yang berada di postingan itu.

"Saya berani bersumpah, saya tidak berbohong. Anak saya yang nomor tiga memang sakit tifus dan sedang dirawat,"ucapan wanita berusia 35 tahun ini.

Dengan mata berkaca-kaca, warga jalan Pipa puncak harapan lima kota Palembang ini bercerita, dia terpaksa melakukan tindakan tersebut karena terbentur masalah ekonomi.

Suaminya mencari nafkah dengan cara serabutan.

3 Perampok Bersenjata Api di Prabumulih Ini Gagal Cari Mangsa, Polisi Curiga Mereka Dorong Motor 

Selain menemaninya berdagang roti keliling, Ribut (42 tahun), suami Iin juga bekerja mencari barang bekas untuk kemudian dijual kembali.

Dengan penghasilan bersama sekitar Rp.100 ribu per hari.

Hasil pendapatan yang dirasa kurang untuk menghidupi empat orang anak dan rumah yang masih mengontrak.

"Jadi saya ini jadwalnya tanggal 25 bulan 6 ini harus bayar rumah. Jumlahnya 1 tahun Rp 5 juta, biasanya saya bayar setengah-setengah. Tapi sekarang yang punya rumah itu maksa kami harus bayar 1 tahun penuh. Kalau tidak bisa, kami disuruh keluar dari rumah itu,"cerita dia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved