Mahasiswi Palembang Diduga Larikan Rp 800 Juta, Minta Maaf dan Janji Kembalikan Tapi Rumahnya Kosong
Foto seorang mahasiswi universitas negeri di Palembang bernama Siti Nurliza tiba-tiba jadi perbincangan viral di media sosial.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Foto seorang mahasiswi universitas negeri di Palembang bernama Siti Nurliza tiba-tiba jadi perbincangan viral di media sosial..
Siti Nurliza diduga telah membawa lari uang arisan online dengan jumlah sekitar Rp 800 juta.
Tentu saja pemberitahunan lewat sosial media instagram tersebut membuat heboh warga Palembang.
SC salah satu korban menceritakan sebelum Siti dan keluarga meningglakan rumahnya anggota arisan sempat berkumpul dirumahnya untuk membicarakan masalah arisan yang tak dibayar tersebut.
"Terakhir ditemui pas hari kamis dia masih ada di rumah, pas hari jumat dia sudah meninggalkan rumah itu dengan keluargonyo juga pergi semua, tidak disitu lagi," ungkpanya. Senin (25/3/19).
SC menjelaskan sudah 5 kali ikut arisan Siti Nurliza yang merupakan teman sekampusnya mulai dari arisan perminggu dan juga arisan duel, dari 1-4 memang tidak ada kendala.
"Pas tgl 14 kemarin aku get 4 juta tiidak di transfer pas tanggal 15 aku tanya, 'iya mbak nanti hari ini di transfer, jadi saya tunggu dan sampai tanggal 18, tetal tidak ada, saya baru tau kalau arisan dia sudah kacau, " jelasnya.
"Saya tanya di dalam grup, banyak juga yang belum akhirnya dia keluar dari dalam grup, sudah kami laporkan ke Polda tapi katanya hari ini baru diterima," tambahnya.
• Uang SPP Untuk S2 Dibawa Kabur Bandar Arisan Online, Banyak SPP Mahasiswi Dibawa Kabur Siti Nurliza
• Ini Modus Arisan Online yang Dijalankan Siti Nurliza Mahasiswi Palembang, Pakai Tiga Nama Palsu
• Melihat Rumah Mahasiswa Bandar Arisan yang Bawa Kabur Uang Rp 800 Juta, Orangtua Juga Kabur
Saat ditemui Siti Nurliza meminta maaf dan meminta waktu untuk mentransfer uang kepada anggotanya sesuai urutan.
Bahkan ia mengatakan tidak akan lari.
"Iya dia juga ngomong dan chat di dalam grup ia tidak akan lari, tapi apa sekarang rumahnya sudah kosong," katanya kesal.
"Bahkan anggota lain ada yang harusnya dapat 45 juta, modal nikah bulan 5 ini tapi bagaimana orangnya hilang," tambahnya lagi.
Berdasarkan informasi yang di himpun, Siti Nurliza memang satu tahun terakhir dikenal sebagai bandar arisan online, dan saat ini Siti Nurliza membawa uang arisan 163 anggotanya dengan jumlah yang berbeda-beda.
Bandar Arisan Online di Palembang yang Dikoordinir Mahasiswi, Bawa Lari Uang Arisan Rp 800 Juta
Siti Nurliza salah satu mahasiswi perguruan tinggi negeri di Palembang tiba-tiba jadi perbincangan viral di media sosial.
Wanita bernama Siti Nurliza kini dicari oleh rekan-rekannya, karena diduga membawa lari uang arisan online dengan jumlah sekitar Rp 800 juta.
Tribunsumsel mendatangi rumah Siti Nurliza, owner arisan di Jalan Ariodilah Palembang.
Tribunsumsel.com menemukan rumah sesuai alamat KTP nya.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, rumah tersebut adalah milik Suni ibu dari Siti Nurliza.
Rumah itu tampak terlihat sepi hanya ada gantungan pakaian bulat terdapat di depan rumahnya.
Rumah tersebut tanpa pagar, dengan ukuran yang tidak begitu luas, di depanya terdapat teras yang sering dijadikan tempat Suni berjualan cilo dan sosis.
Ada seperti jendela bagian samping di mana tempat Suni menerima pesanan jahitan dan pelanggan.
• BREAKING NEWS: Korban Arisan Online Palembang Geruduk Rumah Siti Nurliza, Ada yang Mau Dobrak Pintu
• Ini Modus Arisan Online yang Dijalankan Siti Nurliza Mahasiswi Palembang, Pakai Tiga Nama Palsu
Tribunsumsel.com mengetok rumah itu, tetapi tidak ada yang menyahut.
"Suni biasanya menerima upahan menjahit dan jual makanan cilok dan menyedikan kopi," ungkap PN (inisial) tetangga Suni. Minggu (24/3/19) malam.
PN menjelaskan bahwa rumah tersebut sepi sejak Jumat lalu, dan banyak yang mencari Siti Nurliza.
"Terakhir saya lihat rumahnya ramai itu pada Kamis malam kirain ada apa, memang rumahnya sering ramai kan jualan tapi malam itu tidak seperti biasanya," jelasnnya.
"Nah besoknya sudah sepi sampai sekarang, yang mencari banyak tapi tetangga tidak ada yang tahu, kemana perginya," tambahnya.
Keluarga Suni dikenal sangat ramah dan terbuka, dan memang dikenal sebagai tempat arisan.
Di rumah tersebut Suni hidup bersama ke 4 anaknya dan tiga cucu. Sedangkan Suaminya sudah meninggal 10 tahun yang lalu.
"Mereka semua ramah termasuk Siti, kita sering bertegur sapa, dia pernah tawarin arisan cumanya saya tidak mau saat ini," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Siti Nurliza memang sedang terlilit utang, karena harus menutupi bayaran orang yang dapat uang arisan.
"Dia ini memang bandar arisan bahkan sudah besar-besar uangnya, nah masalahnya anggotanya yang sudah narik duluan tidak mau bayar lagi, bahkan saya pernah menemaninya menagih uang tersebut," ungkap warga yang tak ingin disebutkan namanya.
"Sedangkan arisan terus berjalan, jadi dia pinjem sana sini untuk nutupin yang lain dan arisan yang dia pegang ini memang banyak," tutupnya.

Pengakuan Mantan Member
Tribunsumsel berusaha mewawancarai beberapa korban arisan online dengan owner Siti Nurliza. Tetapi sampai sekarang beberapa orang yang dihubungi belum mau dipublikasi ke media.
Sore tadi, tribunsumsel.com mewawancarasi mantan anggota arisan online Siti Nurliza tahun lalu yakni Miftahul Jannah (22 tahun) yang juga merupakan teman satu kampus Siti Nurliza.
Mifta menceritakan Siti Nurliza memang dikenal sebagai bandar arisan online di kampus dan tergolong orang yang cukup ramah.
"Tepatnya tahun lalu memang pengen ikut arisan sekalian nabung, jadi cari cari lah d akun instagram mana yang arisan bisa di percaya, terus ketemu sama akun dia, jadi ikut lah, karena memang banyak yang ikut sama dia dan cukup terkenal gitu," ungkapnya. Minggu (24/3/19).
"Mulai ikut arisan yang get 2 juta, kayaknya bagus, terus aku ikut lagi yang get 4 juta, Alhamdulillah lancar lancar aja," tambahnya.
Masih kata Mifta selama ia ikut arisan tidak ada kendala yang serius karena semua hambatan yang bisa diselesaikan.
"Kalo kendala sih nggak ada, karena kan aku juga waktu setor arisan itu kadang nggak bisa tepat waktu jadi waktu aku yang get di transfernya itu +1 hari dan satu lagi +2 hari," jelasnya.
"Dan yang terjadi cuma karena suka bayar telat, jadi waktu get juga di buatnya telat, tapi tetap dibayar," tambahnya.
Selain itu meski tak satu fakultas mahasiswa semester 7 ini mengatakan Siti Nurliza orang yang ramah.
"Cukup tau karena waktu pertama ikut itu kan kita kasih biodata, foto ATM dan lain-lain selama aku ikut arisan, aku liat siti itu orang nya ramah karena sempet beberapa kali sengaja nggak ketemu di kampus," katanya.
Mifta menjelaskan bahwa ia mendnegar kabar tersbut sejak 3 hari lalu yang sudah menyebar di beberapa fakultas dan juga pemberitaan di sosial media.
"Aku baru tau beberapa hari ini kalau dia ada masalah, aku di tag temen di salah satu akun ig. Awal nya sih nggak percaya karena selama aku ikut arisan dan beberapa kali sengaja nggak ketemu itu anak nya ramah banget dan responnya positif waktu aku beberapa kali telat bayar," tutupnya.