Kasus Bidan Dirampok dan Diperkosa, Kadinkes Sumsel Minta Keamanan Bidan di Daerah Diperhatikan

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan turut prihatin dan bersimpati dengan adanya kejadian bidan diperkosa dan dirampok

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA
TKP Bidan Diperkosa Masih Dipasang Garis Polisi 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan turut prihatin dan bersimpati dengan adanya kejadian bidan diperkosa dan dirampok yang ada di Ogan Ilir Sumatera Selatan.

"Kita prihatin dengan kejadian (bidan diperkosa dan dirampok ini) dan semoga ke depan tidak terulang. Tidak hanya bidan tapi seluruh tenaga kesehatan lainnya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy saat dikonfirmasi, Kamis (21/2/2019).

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa Kadinkes OI sudah dihubungin tapi laporan tertulisnya tentang kasus bidan diperkosa dan dirampok ini belum ada.

Untuk itu ia belum terlalu bisa menanggapi secara detail karena ini tangung jawabnya Kabupten/Kota.

Bidan YL yang Diperkosa di Ogan Ilir (OI) Masih Dirawat di RS Bhayangkara, Kini Terlihat sepi

Bidan Diperkosa di Puskesmas, Dikenal Baik Hati, Rela Malam-malam Bantu Warga yang Sakit

Tetangga Beberkan Bakti Bidan yang Diperkosa di Ogan Ilir (OI), Suka Keluar Malam Merawat Warga

"Ke depan saya harapkan untuk keamanan tenaga kesehatan ini dipikirkan, seandainya seperti bangun Puskesmas atau Rumah Sakit sebaiknya ada rumah dinas untuk mereka," katanya.

Untuk itu Kepala Puskesmas harus berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan, lalu juga berkoordinasi dengan Bupati dan lainnya.

Jadi pemerintah Kabupaten/Kota ini harus saling berkoordinasi. Karena kalau anggaran tidak cukup maka tidak bisa juga menyediakan hal itu.

"Ketersedian tenaga kesehatan itu harus dibarengi dengan fasilitas dan keamanannya. Artinya agar menjadi komitmen daerah untuk menjaga keamaan tenga kesehatan yang bertugas, mulai dari keamanan, tempat tinggal dan lain-lain," ungkapnya

Menurutnya, hal ini harus diperhatikan betul bersama-sama jika sendiri-sendiri juga tidak bisa.

Jadi tempat tinggal, insentif dan keamanan itu harus menjadi komitmen daerah pada saat penempatan tenaga kesehatan.

"Untuk penempatan itu harus ada komitmen baik itu insentifnya, tempat tinggalnya dan keamanannya. Terkait insentif itu tergantung kondisi keuangan Kabupaten/Kota masing-masing," jelasnya.

Sementara itu Lesty menambahkan, bahwa saat ini ia sedang dinas keluar kota.

Namun untuk di Palembang sudah ditugaskan pihak Dinkes untuk melihat secara langsung kondisi korban dan memberikan sedikit bantuan kepada korban.

Seperti diberitkan sebelumnya,

Kasus bidan diperkosa di Desa Simpang Pelabuhan Dalam 

Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumatera Selatan, kini masih diselidiki polisi.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa tersebut terjadi Selasa (19/2/2019) sekitar pukul 00.30 dinihari. Berlangsung di rumah dinas bidan Yl yang tinggal di kantor Puskesdes.

Korban yang ditinggal suaminya pergi keluar daerah tersebut, tidak bisa berbuat banyak, tanpa bisa melakukan perlawanan.

Kini Yl masih dirawat intensif di RS Bhayangkara Polda Sumsel di Palembang.

Tribunsumsel.com, mendatangi lagi Tempat Kejadian Perkara (TKP), Kamis (21/2). Kini tempat itu telah dipasang police line atau garis polisi.

Pantauan TribunSumsel.com di lokasi, ada tiga gedung Puskesmas sebuah aula yang bersebelahan langsung dengan TKP, tempat bidan Yl diperkosa.

Dari tiga gedung Puskesmas tersebut, hanya gedung tempat Yl tinggal yang dipasang garis polisi.

Menurut warga, selama ini belum pernah terjadi kasus pemerkosaan terhadap bidan yang berjaga di Puskesmas Simpang Pelabuhan Dalam.

 Kapolda : Saya Akan Sikat Pelaku Kejahatan Perampokan dan Pemerkosaan Bidan Di Ogan Ilir

 Keluarga Bidan Diperkosa Ungkap Fakta Menyedihkan, Hingga Kini Masih Berstatus Honorer

 Bidan Desa di Ogan Ilir Diperkosa saat Tidur di Puskesmas, Pelaku Ancam Bunuh Bayinya Jika Menjerit

"Selama ini belum pernah ada kasus pemerkosaan seperti kemarin (yang menimpa bidan Yl). Karena bidan-bidan ini kan sebelumnya sering jaga malam dan tidak pernah terjadi apa-apa," kata Sila, seorang warga yang bermukim di sekitar Puskesmas, kepada TribunSumsel.com, Kamis (21/2/2019).

"Kalau pencurian ada, termasuk sering juga di sini. Kalau pemerkosaan baru kali ini karena saya sudah berjualan lebih dari 20 tahun di sini," imbuh Sila yang membuka warung dekat Puskesmas Simpang Pelabuhan Dalam.

Lokasi Puskesmas Simpang Pelabuhan Dalam berada persis di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Palembang-Indralaya.

Karena lokasinya berada di pinggir jalan lintas, lanjut Sila, maka situasi di sekitar Puskesmas selalu ramai 24 jam oleh kendaraan yang melintas.

Bahkan lokasi Puskesmas hanya berjarak 100 meter dari Mapolsek Kertapati. Mapolsek Kertapati dan TKP berseberangan jalan lintas Palembang-Indralaya.

 Jalan lintas inilah yang memisahkan antara wilayah kabupaten Ogan Ilir dan Kota Palembang.

"Tapi walaupun ramai, tidak tahu juga saya kenapa bisa ada orang berani masuk ke Puskesmas dan melakukan itu," ucapnya.

Wanita paruh baya itu mengatakan, saat kejadian, dirinya sedang tertidur pulas.

Namun begitu ada keributan, ia langsung bangun dan melihat kerumunan warga dan petugas kepolisian di TKP.

"Kalau saya tidak tahu persis bagaimana kejadiannya. Tahu-tahu bangun karena ribut-ribut di samping rumah. Kan tidak jauh," ujarnya.

Sila juga mengaku sempat melihat wajah korban yang babak belur sesaat sebelum dibawa ke rumah sakit.

"Sempat lihat wajah korban waktu mau dibawa ke rumah sakit. Kayaknya bonyok begitu. Tidak bisa lihat dengan jelas karena rame orang," jelasnya.

Kapolda : Saya Akan Sikat Pelaku Kejahatan Perampokan dan Pemerkosaan Bidan Di Ogan Ilir

Kepiluan Bidan Diperkosa di Pemulutan Ogan Ilir, Masih Berstatus Honor, Polisi Temukan Bukti Baru

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved