Keuangan Perkebunan Mitra Ogan di OKU Bermasalah, 1.600 Karyawan Kembali Telat Gajian
Para karyawan perusahaan tersebut harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Ada yang harus kerja serabutan demi memenuhi kebutuhan hidup
Ia berharap kedepan agar perusahaan ini lebih maju lagi, dan perjuangan kawan-kawan ke Jakarta, kata Kardi bisa berhasil dan mendapatkan titik terang akan nasib mereka.
"Kami berharap aktifitas Pabrik kembali normal. Ya benar kabar yang saya tahu untuk sementara pabrik ditutup tidak ada aktifitas, sampai ada kejelasan nasib karyawan," katanya.
Sebelumnya dikabarkan, pimpinan perusahaan sawit PTP Mitra Ogan Kabupaten ogan Komering Ulu (OKU), Senin (18/2/2019) kemarin menuju Jakarta untuk mempertanyakan kelangsungan perusahaan tersebut yang saat ini terancam kebangkrutan.
Unsur pimpinan beserta perwakilan karyawan hendak menuju kantor pemegang saham mayoritas RNI Holding dan kantor kementrian BUMN, serta kantor BPK yang ada di Jakarta.
• Kenang Momen Ayah Raffi Ahmad Marah Besar, Amy Qanita: Sampai Hancurkan Barang Kesayangan Raffi!
• Titipkan Anak ke Tukang Sayur Selama 24 Tahun, Elly Sugigi Menangis Minta Diakui Sebagai Ibu
Unsur pimpinan yang terdiri juga beberapa perwakilan karyawan itu berangkat menuju Jakarta menggunakan satu bus.
Anggota DPRD OKU Mirza Gumay, kemarin mengatakan mendukung keberangkatan unsur pimpinan dan perwakikan karyawan untuk menanyakan khususnya ke pemegang saham bagaimana nasib mereka.
Pasalnya ini menyangkut kelangsungan ribuan karyawan yang saat ini menunggu tanpa ada kepastian.
"PTP Mitra Ogan yang sahamnya mayoritas dipegang RNI Holding, jadi bagaimana nasib para karyawan dan pihak ke tiga yang sangat dirugikan. Tentu selain itu status hukumnya bagaimana. Jadi keberangkatan ini sangat perlu,"tegasnya.
Sementara pihak PTP Mitra Ogan Sendiri sampai berita ini diturunkan belum dapat dihubungi.