Berita Muba

Olah Sawit Muba Jadi Biofuel, Pemkab Muba Jajaki Kerja Sama Dengan ITB

Semakin terbatasnya bahan bakar fosil saat ini membuat Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), terus melakukan inovasi

Istimewa
Bupati Muba Dodi Reza Alex pada saat berkunjung di Laboratorium ITB. Olah Sawit Muba Jadi Biofuel, Pemkab Muba Jajaki Kerja Sama Dengan ITB 

TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU-Semakin terbatasnya bahan bakar fosil saat ini membuat Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), terus melakukan inovasi dalam menciptakan sumber energi alternatif.

Diantaranya penjajakan kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Kelapa Sawit (BPDP-KS) untuk mengelola inti kelapa sawit menjadi menjadi bahan bakar nabati.

Salah satu sumber energi alternatif tersebut adalah bahan bakar nabati.

Biofuel atau bahan bakar nabati sering disebut energi hijau karena asal-usul dan emisinya bersifat ramah lingkungan dan tidak menyebabkan peningkatan pemanasan global secara signifikan.

Harga Tiket Pesawat Garuda Group Sudah Turun, Citilink Paling Murah

8 Aplikasi Edit Foto Kekinian Paling Populer 2019, Cocok Untuk Instagram dan Facebook

Di Kabupaten Muba, komitmen dan upaya Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin untuk mensejaterahkan petani sawit rakyat terus dilakukan dengan program-program Pemkab Muba.

Salah satunya dengan peremajaan perkebunan kelapa sawit milik petani rakyat yang dilakukan sejak 2017 lalu di lahan perkebunan milik rakyat seluas 4.446 hektar.

"Kabupaten Muba sangat cocok untuk nantinya mengolah inti kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati, karena Muba menjadi daerah yang dikelilingi perkebunan kelapa sawit."

"Ini akan menjadi pilot project daerah yang mengolah dan menghasilkan bahan bakar nabati atau biofuel dari inti kelapa sawit," ungkap Dekan Fakultas Teknik Industrk Teknik Kimia ITB, Prof Dr Dedi Kurniadi MEng, Kamis, (14/2/19).

Harga Menginap dan Sewa Wisma Atlet Palembang dan Rusunawa Jakabaring, Ini Cara dan Fasilitasnya

Sebanyak 19 Titik di Pagaralam Rawan Longsor, Hujan Panjang Sejak Pagi

Lanjutnya, untuk tahapan proses pengelolaan minyak nabati dari inti kelapa sawit yakni dimulai dari proses perengkahan - LPG - Biogasoline/green gasoline.

Secara umum minyak nabati dapat terurai secara biologis dan lebih sempurna (lebih dari 90% dalam waktu 21 hari) daripada bahan bakar minyak bumi (sekitar 20% dalam waktu 21 hari).

Di samping itu, pemanfaatan minyak nabati sebagai bahan bakar diharapkan dapat memberikan nilai ekonomi di bidang pertanian.

"Salah satu minyak nabati yang mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai bahan bakar alternatif adalah minyak kelapa sawit.

Pemilihan minyak kelapa sawit sebagai sumber energi alternatif sangat tepat dilakukan di Indonesia karena Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah negeri Jiran Malaysia," jelasnya.

Sementara, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin menyebutkan saat ini luas lahan kebun sawit milik rakyat yang telah tertanam dan akan ditanam seluas 8.124 hektar yang dilaksanakan oleh 12 koperasi.

Jalan Palembang-Betung Rusak Parah, Kecepatan Kendaraan di Tengah Malam 20 km per Jam

Diskon di Palembang Icon Toko Sepatu Andrew 20 Persen, Cash Back Rp 300 Ribu

Dalam tahap proses usulan tahun 2019-2020 adalah seluas 5.360 hektar dan hingga tahun 2022 peremajaan kelapa sawit di Muba mencapai 42 ribu hektar.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved