Gerakan Uninstal Bukalapak Bak Bola Salju, Tokoh Muda NU ini Bantu Menenangkan, Ini Pendapatnya
Cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky soal 'presiden baru' saat bahas Industri 4.0 memunculkan tagar #uninstallbukalapak di Twitter.
Achmad Zaky dan Bukalapak berterima kasih atas kebijakan serta dukungan Pemerintah Indonesia ke Bukalapak selama ini.
Di sisi lain, Achmad Zaky dan Bukalapak juga menyatakan berkomitmen untuk membangun Indonesia melalui teknologi.
Usut punya usut, data 2016 yang diklaim Achmad Zaky rupanya data 2013.
Bambang Arianto, dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, dalam cuitannya meluruskan data yang Achmad Zaky kutip.
Ia pun meluruskan kesalahan data Achmad Zaky lewat akun Twitternya @amsBulaksumur.
"Bantu Retweet ya manteman. Data ini ingin menjelaskan kepada publik kenapa terlahir tagar #UnistallBukaLapak yg begitu cetar. Ternyata masih banyak orang yg kemakan hoaks & tidak mengunakan akal sehat buat melakukan kritik. Stop nyebar hoaks dari sekarang ! #UnistallBukaLapak," cuit Bambang Arianto dalam cuitannya, Jumat (15/2/2019).
Hariadhi turut menyindir CEO Bukalapak tersebut dan memintanya banyak bersyukur.
Ia mengungkapkan hal itu melalui akun Twitter @hariadhi.
"PLS RT: Moral of the story: Kalau udah dibantu dan diangkat presiden itu, coba banyak-banyak bersyukur..." cuit dia.
Pesan Gus Nadir
Ketika Achmad Zaky dikecam dan #uninstallbukalapak menggelinding bak bola salju, ajakan untuk memboikot semakin meramaikan jagat Twitter.
Gus Nadir ikut mengomentari soal fenomena ini.
Ia mengaku tak akan pernah ikut memboikot usaha orang lain.
Menurut dia, jika seseorang tidak suka dengan seuatu barang maka tidak perlu dibeli.
Dosen hukum di salah satu perguruan tinggi di Australia ini mengaku enggan bermain-main dengan rezeki orang lain.