Wanita Muda Dibakar
Keluarga Tak Percaya Ina Antimurti Punya Utang, Sebulan Terakhir Tampak Pendiam
Keluarga Ina Antimurti (21) perempuan yang tewas dan dibakar di atas spring bed, terlihat pasrah saat melihat secara langsung konferensi pers
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
Sasi menuturkan, keluarga mulai merasa resah saat Ina tak kunjung pulang ke rumah.
Sebelumnya, Sabtu (19/1/2019) pukul 11.00 WIB, adiknya itu pamit dari rumah untuk mengurus berkas-berkas pemisahan Kartu Keluarga dengan mantan suaminya.
"Waktu nikah Ina tinggal di Segayam, setelah cerai tinggal sama kami di Pedataran. Itu kenapa dia pergi kesana karena mau urus pisah KK," jelasnya.
Namun hingga sore hari Ina tak kunjung pulang dan membuat seluruh keluarganya menjadi cemas tak karuan.
Keluarga sempat melakukan pencarian, namun tidak membuahkan hasil.
Hingga akhirnya Sasi melihat ada postingan di Facebook yang memberitakan penemuan mayat wanita yang tewas terbakar di Indralaya Ogan Ilir pada hari minggu lalu.
"Itu kenapa kami langsung kesana untuk cek, mayat itu Ina atau bukan," terangnya.
Setibanya di Polsek OI, keluarga dibuat terkejut saat melihat anting-anting milik korban sama persis seperti milik Ina.
"Jelas saya tahu, anting-anting itu punya saya. Awalnya saya yang beli, terus diminta sama Ina. Jadi ya sudah dikasihkan saja dan saya beli baru persis sama seperti bentuk itu juga," jelasnya.
Selain anting-anting, dugaan pihak keluarga bila mayat tersebut adalah Ina karena ada barang lain seperti jam tangan, mainan tas, kancing celana dan kerangka telepon genggam yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Barang-barang itu benar-benar sama seperti punya Ina. Dari situ kami mulai yakin kalau korban itu adik saya,"kata.
Kini empat pelaku sudah dibekuk pihak berwajib dan tinggal menyisakan Asri yang masih menjadi satu-satunya pelaku yang hingga kini belum tertangkap.
"Saya minta keadilan sebesar-besarnya. Saya mohon dengan sangat, pihak berwajib tangkap pelaku yang satu lagi dan beri mereka hukuman seberat-beratnya. Bila perlu hukuman mati,"ujar Sasi dengan mata berkaca-kaca menahan tangis. (cr8)
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara didampingi Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Yustan Alfian menjelaskan bila motif utama pembunuhan terhadap korban Inah murni karena masalah hutang.
Karena tidak dapat membayar hutang saat ditagih, membuat AS marah dan membuat AS memutuskan untuk menghabisi nyawa Inah.
"Motifnya masalah hutang. Pokoknya masalah hutang saja," ujar jenderal bintang dua ini, Rabu (23/1/2019).