Tingginya Harga Gas Paksa PT Pusri Lakukan Efisiensi

PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, berharap pemerintah lebih menekan harga gas yang saat ini masih tinggi

Tribun Sumsel/ Arief Basuki Rohekan
Pertemuan PT Pusri dengan Tim Spesifik Komisi VII DPR RI, Rabu (5/12/2018). 

BPH Migas nantinya akan berperan untuk menghitung tarif pengangkutan atau toll fee transmisi untuk ruas pipa gas ke PT Pusri.

"Nanti akan hitung sesuai dengan nilai investasi yang ditanamkan oleh investor. Kemungkinan soal harga agak sulit karena ini urusannya B To B," ujarnya.

Persoalan jaminan pasokan ketersediaan gas, menjadi komitmen bagi perusahaan penyedia untuk dapat menyediakan gas sesuai dengan aturan kontrak antara penyedia dan perusahaan (konsumen gas).

Jika tak suplai gas sesuai dengan komitmen maka bisa terkena denda.

"Begitupun perusahaan (pengguna gas), jika sudah komitmen mau menerima pasokan 70 MMBTU, sedangkan pemakaiannya tak sampai angka itu, penyedia jadi rugi maka pemakai bisa pula didenda," ujarnya.

Dilokasi yang sama, Nazarudin Kiemas, Pimpinan Rombongan Tim Spesifik Komisi VII DPR RI mengungkapkan, pipa yang digunakan Pusri masih zaman belanda dan memang sudah waktunya untuk diganti.

Jadi, karena penggunaan pipa baru maka tentu harga yang digunakan juga baru. Inilah yang kemudian menjadi problem.

Jika pipa baru ini hanya digunakan Pusri sementara kapasitas yang digunakan hanya separuhnya sedangkan sudah pasti perusahaan harus membayar lebih besar, perusahaan pasti rugi.

"Makanya, Perusahaan seperti Pusri juga perlu memasarkan agar sisa kapasitas gas tak terbuang," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved