Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh

Menangis di Dalam Air, Kenang Penyelam Tim SAR Seusai Temukan Jasad Korban Lion Air di Dasar Laut

Kisah mengharukan datang dari penyelam Tim SAR yang bertugas mengevakuasi korban dan badan pesawat Lion Air JT610

Tribunnews.com
Orangtua korban matanya tertuju pada peti jenazah ketiga bertuliskan nama anaknya, Janri Efryanto Sianturi, pada proses penyerahan jenazah di palataran Posko Post Mortem RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018). Editor: Samuel Febrianto 

Keluarga korban mengaku tak pernah dihubungi pihak Lion Air terkait krisis indisen jatuhnya pesawat PK-LQP.

Salah satu ayah korban,  Johan Ramadhan, mempertanyakan kehadiran pihak Lion Air pada momen krisis setelah kecelakaan pesawat pada Senin (29/10/2018).

Johan Ramadhan tidak pernah sekalipun mendapat kabar dari Lion Air terkait musibah tersebut.

"Saya ingin memberi perhatian kepada Pak Rusdi Kirana (pemilik Lion Air) dan tim."

"Pada saat krisis, saya tidak pernah dihubungi oleh pihak Lion. Jangankan empati, menelepon pun tidak," kata Ayahanda Johan saat sesi konferensi pers di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).

Hal itu disampaikan Johan di hadapan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Kabasarnas Marsdya M Syaugi, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, dan Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi yang hadir pada konferensi pers tersebut.

Selain tak pernah menerima kabar pasca kecelakaan, Johan menyebut pihak Lion Air tak pernah menyampaikan ucapan duka secara langsung kepada keluarga korban di Crisis Center.

"Kami menyampaikan apresiasi kami sebesar-besarnya. Terima kasih sebesar- besarnya kepada Basarnas kami merasa tersanjung dengan evakuasi korban khususnya Pak Syahrul Anto pahlawan kami."

"Tapi tidak untuk Lion, maaf Pak Rusdi Kirana saya anggap gagal," ungkapnya dengan suara bergetar.

Ia langsung meminta pemilik Lion Air, Rusdi Kirana, berdiri menghadap keluarg korban.

"Pak Rusdi mohon kesediaannya berdiri, pak. Saya mau lihat, sejak hari pertama saya tidak tahu seperti apa rupaya," ucapnya.

Tak lama kemudian, Rusdi berdiri dan memberikan salam kepada keluarga korban.

Ia menunduk dan menangkupkan tangan layaknya tanda permintaan maaf.

Tak hanya sekali, Rusdi kembali diminta berdiri oleh ayah seorang korban bernama Pangki Pradana Sukandar, Mohamad Bambang Sukandar.

Bambang mendesak Lion Air membenahi manajemennya, agar kejadian nahas tak terulang kembali.

Usai pertemuan, Rusdi lalu bergegas meninggalkan ruangan.

(Verlandy Donny Fermansah/Tribunstyle.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Kisah Penyelam Tim SAR Temukan Jasad Korban Lion Air JT610 di Dasar Laut 'Saya Hanya Bisa Menangis', 

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved