Berita Eksklusif Tribun
Calo Paspor di Imigrasi Palembang Pasang Tarif Rp 1,2 Juta
Sulit sekali mengambil nomor antrean online pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Palembang, website tidak bisa diklik.

Sementara itu sebut saja MR D, pegawai instansi pemerintah saat ingin membuat paspor juga pernah ditawari calo untuk buat paspor. Calo tersebut meminta bayaran Rp 800 Ribu. Karena mahalnya biaya yang ditawarkan maka MR D pun tak tertarik.
Kantor itu memang terlihat ramai masyarakat yang ingin membuat paspor. Dari luar tak begitu terlihat lantaran saat ini sudah menggunakan pendaftaran nomor antri secara online, sehingga dipanggil berdasarkan nomor dan jam antrean.
Pemohon paspor yang sudah dipanggil menunggu di dalam, sementara yang belum dipanggil menunggu di luar. Sekilas memang semua tampak biasa-biasa saja, teratur dan tak terlihat calo yang menawarkan jasa untuk membuat paspor.
Sebelumnya, pada 2017, Ditjen Imigrasi mencatat, ada lonjakan permohonan paspor yang signifikan. Angkanya mencapai 3,1 juta permohonan atau naik 61.000 permohonan jika dibandingkan 2016.
Setelah ditelusuri, tidak semua permohonan paspor itu benar. Ada lebih dari 72.000 permohonan paspor ternyata fiktif. Hal ini mengganggu sistem aplikasi antrean paspor, sehingga masyarakat sulit mengajukan permohonan online.
Meski demikian, ada juga warga yang merasa terbantu oleh sistem online tersebut. Juanisa iriani (37), warga Polygon Palembang, di antaranya.
"Saya mau liburan di akhir tahun sama keluarga, saya daftarnya itu pada hari Jum'at lalu, dapatnya hari ini jam 1, dan tepat saya dipanggil di sekitar jam tersebut," ujarnya.
Sama halnya yang disampaikan Juan, warga Kuto Iilir Timur II, mendaftar untuk dapat nomor antre pada Kamis lalu. "Tidak ada kendala, diberi pelayanan baik, waktunya tepat, sekarang saya lagi nunggu antre foto saja," ungkapnya. (tim)