Sumpah Pemuda 28 Oktober
Pemuda Berprestasi di Sumsel Bicara Makna Sumpah Pemuda di Zaman Kemajuan Teknologi
Dua atlet polo air Indonesia hadir dalam kegiatan ikrar pemuda milenial Indonesia Kota Palembang. Mereka menjelaskan maka hari sumpah pemuda
Penulis: M. Ardiansyah |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Dua atlet polo air Indonesia asal Sumsel hadir dalam kegiatan ikrar pemuda milenial Indonesia Kota Palembang.
Keduanya berharap, agar seluruh pemuda dan pemudi yang ada di Sumsel khususnya di Palembang tetap terus bersemangat.
Siti Balkis dan Rani Raida mengharapkan, kepada para penerus bangsa jangan mudah untuk dipecah belah.
Terlebih dengan kemajuan teknologi saat ini yang sangat mudah disusupi dengan berbagai isu.
"Sekarang jamannya sosmed. Dengan adanya fasilitas yang sangat mudah saat ini, seharusnya sosmed harus memanfaatkan untuk kemajuan dan menambah semangat untuk terus berkarya."
"Tetapi sekarang, banyak dimanfaatkan untuk yang tidak jelas seperti menyebarkan isu yang tidak benar," ujar Rani kelahiran Sekayu, 4 mei 1993 ini, Minggu (28/10/2018).
Baca: Musim Hujan Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD), Ini Langkah Pencegahannya
Baca: Angin Kencang Rusak 14 Venue JSC dengan Estimasi Kerugian Capai Rp 20 Miliar, Ini Rincian Tiap Venue
Keduanya merasa sedih melihat rasa nasionalisme pemuda yang terkesan acuh.
Lebih tahu dengan istilah-istilah yang tidak jelas ketimbang dengan hari-hari nasional.
Apalagi, untuk mengetahui sejarah bangsa Indonesia yang dulu direbut dengan penuh pengorbanan.
Bangsa Indonesia memperingati tanggal 28 Oktober sebagai hari Sumpah Pemuda.
Pada hari ini kita kembali diingatkan bagaimana para pemuda-pemudi dimasa penjajahan berjuangan dengan gigih untuk mempersatukan seluruh rakyat dalam bangsa yang satu yaitu Indonesia.
Bunyi yang terkandung pada sumpah pemuda pun memiliki makna yang mendalam bagi pemuda dan pemudi dalam mencintai dan mengakui Indonesia sebagai tanah airnya.
Sebagai anak muda penerus bangsa yang lahir di zaman yang sudah merdeka dan hidup di era yang serba canggih, tentu memiliki cara tersendiri dalam memaknai hari sumpah pemuda.
Salah satunya seperti yang diungkapkan Jendi Pangabean. Atlet kelahiran Muara Enim 10 Juni 1991 ini.
Ia memaknai hari sumpah pemuda sebagai pengingat bagi para anak muda untuk bisa berbuat lebih bagi bangsanya.