Asal Usul Paskhas TNI Angkatan Udara, dari Penerjun Kotawaringin Menjadi Pasukan Elit
Angkatan Udara memiliki pasukan khusus yang disebut Pasukan Khas atau Paskhas. Pasukan ini dikenal dengan baret jingganya
Penerjunan dilakukan dengan pesawat Dakota RI-002, pesawat sewaan milik Robert Earl Freeberg.
Freeberg merupakan seorang pilot berkebangsaan AS yang dikenal dengan julukan One Man Air Force.
Dakota RI-002 lepas landas pada pukul 03.40 dan berhasil menerjunkan ke-13 orang tersebut di atas Kotawaringin.
Tepat pukul 07.00 wib pesawat Dakota yang membawa 13 prajurit AURI berada di atas sasaran.
Melakukan penerjunan di daerah Sambi, Kotawaringin, Kalimantan Tengah.
Mereka mempunyai tugas membentuk dan menyusun gerilyawan, membantu perjuangan rakyat di Kalimantan.
Membuka stasiun radio induk untuk menghubungkan Yogyakarta- Kalimantan.
Mengusahakan serta menyempurnakan dropping zone untuk penerjunan selanjutnya.
Operasi Kotawaringin ini menjadi catatan sejarah sebagai operasi pertama pasukan payung di Indonesia.
Dalam tahap awal perkembangannya, pasukan ini lebih mendekati bentuk satuan (batalyon) infantri lintas udara pada umumnya.
Kemudian seiring dengan reorganisasi mutakhir TNI/ABRI tahun 1984- 1985.
Organisasi korps pasukan TNI AU dimantapkan dalam bentuk organisasi dan formatnya kini, dengan nama Paskhas TNI AU.
Tanggal penerjunan ini dijadikan sebagai hari jadi Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang nantinya berubah menjadi Paskhas TNI AU.
Keputusan ini dibuat berdasarkan Keputusan Men/Pangau Nomor 54 Tahun 1967 tanggal 12 Oktober 1967.
Tugas Paskhas hampir sama dengan Raider, sebagai pasukan infantri lintas udara.