Ia Menemukan Pesan dalam Botol yang Mengapung di Laut, Fakta di Baliknya Sungguh Tragis

Ia Menemukan Pesan dalam Botol yang Mengapung di Laut, Fakta di Baliknya Sungguh Tragis

Shanghaiist
Catatan dalam botol ditemukan oleh seorang wanita. 

TRIBUNSUMSEL.COM -  Ia Menemukan Pesan dalam Botol yang Mengapung di Laut, Fakta di Baliknya Sungguh Tragis

Seorang wanita Australia mengira dia telah masuk dalam dongeng setelah menemukan sebuah surat cinta berbahasa China dalam botol yang terapung-apung di laut.

Pada tanggal 8 Agustus, saat berlayar di lepas pantai Queensland di Australia, Kate Challenger dan rekannya Daniel McNally melihat botoltertutup terapung yang mengambang di lautan.

Setelah mengambilnya, mereka menemukan sebuah catatan berhuruf China di dalamnya.

McNally, pemilik perusahaan tur lokal, kemudian menggunakan halaman Facebook perusahaannya untuk meminta bantuan.

Beberapa orang menanggapi dengan terjemahan, menjelaskan bahwa catatan itu ditulis oleh seorang pelaut asal China yang berlayar tak lama setelah bertunangan, begini tulisnya:

Surat yang ditemukan di dalam botol.
Shanghaiist
Surat yang ditemukan di dalam botol.

"Saya adalah seorang pelaut yang sekarang berlayar di Samudra Hindia. Saya sangat merindukan tunangan saya di rumah. Saya merasa sangat menyesal karena meninggalkan dia secaralangsung setelah pertunangan kami. Saya hanya bisa menuliskan kata-kata yang ada di pikiran saya dan menyegelnya dalam botol yang terapung.

Satu-satunya harapan saya adalah kembali ke rumah dan menjalani hidup yang panjang, bahagia, dan indah bersama Jing. Saya tahu bahwa botol ini mengambang di laut dalam, tidak mengharapkannya untuk ditemukan dan dibaca. Saya hanya melakukan ini untuk menghibur hati saya sendiri.

Aku mencintaimu, Jing."

The Brisbane Times melaporkan bahwa setelah mendengar apa yang tertulis di catatan itu, banyak orang memutuskan untuk perlu menemukan pelaut yang "mabuk cinta" ini, sehingga setidaknya tunangannya akan tahu betapa hebatnya dia.

 

Berita tentang surat cinta itu segera beredar di media sosial Tiongkok, yang mengarah ke seorang pria yang menghubunginya, mengaku sebagai teman penulis.

Melalui temannya ini, penulis mengungkapkan bahwa sayangnya, dia tidak lagi bertunangan dengan wanita yang telah dia tulis surat itu.

Temannya menjelaskan bahwa wanita yang telah bertunangan dengan pelaut itu akhirnya telah menikahi pria lain dan sekarang telah berkeluarga.

Ilustrasi kesendirian.
google
Ilustrasi kesendirian.

Meskipun ini bukan akhir yang diharapkan, dia mengatakan bahwa itu tidak mengubah rasa hormatnya kepada pelaut yang romantis.

"Karena mantan tunangannya sekarang telah berkeluarga, pelaut itu khawatir jika salah satu dari mantan tuangannya akan sedih dan menyakiti keluarga yang sekarang dia miliki," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved