Gempa Donggala

Kisah 5 Korban Selamat Gempa Palu dan Donggala Meski Digulung Ombak dan Tertimpa Bangunan

Gempa Bumi dan Tsunami yang menerjang Palu, Sulawesi Tengah menyisakan pilu yang mendalam.

kompas.com/rosyid a azhar
Seorang warga menunjukkan rumah beton yang digulung lumpur yang keluar dari perut bumi dan berpindah ratusan meter di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, pasca-gempa bermagnitudo 7,4. 

TRIBUNSUMSEL.COM-Gempa Bumi dan Tsunami yang menerjang Palu, Sulawesi Tengah menyisakan pilu yang mendalam.

Di Palu dan Donggala, rumah dan gedung rata dengan tanah.

Bahkan Jembatan Kuning IV atau Jembatan Ponulele ikut roboh akibat guncangan gempa yang sangat kuat mencapai 7. SR.

Kondisi terkini di Palu dan Donggala
Kondisi terkini di Palu dan Donggala (BNPB)

Baca: Update Uji Coba Timnas Indonesia : Peluang Vizcarra Perkuat Timnas Terganjal Izin Sriwijaya FC

Baca: Putri Amien Rais Sebut Ratna Akan Dihabisi Bila Lapor Polisi

Baca: Peserta CPNS Dapat Tindakan Diskriminatif oleh Panitia, Permintaan Uang Lapor ke Ombudsman

Baca: Liga Champions : Jadwal Lengkap dan Siaran Langsung Rabu Malam dan Kamis Dini Hari ini

Tak hanya keruskan fisik, tetapi juga sudah ribuan nyawa manusia yang terengut akibat bencana ini.

Namun di balik dahsyatnya gempa Palu, ada keajaiban yang terjadi saat itu.

Beberapa warga selamat meski tertimpa puing-puing bangunan.

Berikut Tribunsumsel rangkum cerita korban selamat gempa palu.

1. Wahyudi, Atlet Paralayang

Kepada Kompas.com, Wahyudi menceritakan, ia tiba di Palu pada Senin (24/9/2018) sore.

“Baru keesokan harinya, saya dan rekan-rekan mulai ikut kompetisi Indonesia Open Paragliding Palu Nomoni,” ungkapnya, Selasa (2/10/2018).

Menurut dia, kompetisi tersebut seharusnya berakhir pada Minggu (30/9/2018). Namun, Jumat (28/9/2018), terjadi gempa begitu besar yang mengguncang wilayah Palu.

“Waktu itu saya menginap di homestay, dan sebagian atlet ada yang menginap di Hotel Roa Roa yang runtuh akibat gempa. Awalnya, saya juga mau menginap di situ, tapi tidak jadi,” tambahnya.

Saat terjadi gempa, Wahyudi mengaku sedang beristirahat di kamar.

“Gempanya sangat kuat, akhirnya saya lari keluar dari tempat penginapan. Guncangannya sangat dahsyat, untuk berdiri saja susah. Saat di luar, saya dengan teman-teman sempat saling berpegangan melingkar, namun kami terjatuh,” kenangnya.

Baca: Update Uji Coba Timnas Indonesia : Peluang Vizcarra Perkuat Timnas Terganjal Izin Sriwijaya FC

Dia menambahkan, kondisi saat itu cukup mencekam, sebab listrik mati, sinyal telepon juga hilang, dan warga berhamburan sambil berlarian, karena mengira ada tsunami.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved