Gempa dan Tsunami Palu

Warga Palembang Selamat dari Bencana Gempa dan Tsunami Palu, Umi Tak Mau Kembali Lagi

Gadis dengan nama lengkap Umiyilamri ini merupakan salah satu korban selamat gempa bumi di Palu yang telah menelan banyak korban.

Penulis: Weni Wahyuny | Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com
Umi (kanan) warga Palembang yang selamat dari Gempa Palu 

Didatangi di kediamannya di kawasan Tanjung Api Api Palembang, Umi masih terlihat sedih.

Ia duduk bersama dengan ibunya Rusmianah dan adik lelakinya Khoiril Amri di ruangan tamu.

Rasa tak percaya masih dirasakan oleh Umi bisa selamat dari musibah tersebut.

Baca: Ikut Jadi Korban, Pasha Ungu Nyanyikan Lagu untuk Korban Tsunami & Gempa Donggala-Palu, Sedih

Apalagi Umi sendiri merasakan guncangan hebat gempa bumi dengan kekuatan hingga 7 SR lebih saat berada di dalam kamar kosnya.

Umi mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi usai azan magrib sekitar pukul 18.00 WITA.

Saat itu Umi baru saja selesai mandi dan ingin berganti pakaian.

Umi kaget tiba-tiba ada guncangan hebat yang membuat dirinya terpontang-panting-panting di dalam kamar kosnya.

"Pas itu saya lagi pilih-pilih pakaian mau pakai baju karena posisi saat itu saya masih pakai handuk. Terus tiba-tiba ada guncangan, guncangannya itu vertikal horizontal dan kita sempat terpontang-panting," katanya kepada Tribun Sumsel, Senin (1/10).

Baca: Update Jumlah Korban Gempa dan Tsunami Palu 2 Oktober, Lebih dari 1000 Orang Meninggal Dunia

Pada saat kejadian itu, sambung Umi, ia melihat langsung dinding kosan yang ada di sebelahnya runtuh, lemari Umi jatuh dan ia mulai berjalan ke depan mencari pintu keluar dengan keadaan yang terpontang-panting selama 30 detik.

Begitu terkejutnya Umi saat sudah membuka pintu dan keluar melihat jalan yang sudah retak.

"Pas kejadian saya tetap pegang handuk saya. Mau keluar tapi saya masih pakai handuk tapi kalau saya tetap di dalam, saya mati di situ, jadi mau nggak mau saya keluar dan teman-teman se perantauan juga melihat saya seperti itu (pakai handuk), dia langsung balik lagi ke kosannya dan mengambil selimutnya dia. Untungnya selimut dia ada didekat pintu jadi dia tarik dan langsung kasih ke saya," ungkap wanita 24 tahun ini.

Keluar dari kosan, sambung Umi, Ia dan teman-teman satu kos bahkan satu Komplek langsung mencari tempat pengungsian.

Baca: Presiden Jokowi Minta Polri Tangkap Penyebar Hoaks Gempa dan Tsunami Palu Donggala

Di pengungsian dengan kondisi lapangan terbuka, suasana sangat gelap dan sudah ramai.

Ia dan temannya berjalan hanya meraba-raba mencari tiang, pohon karena ditakutkannya ada gempa susulan lagi.

Keluar dari kosan, tak satupun barang dibawa oleh Umi, termasuk handphone dan dompet yang sama sekali tak terpikirkan olehnya untuk dibawa.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved