Gempa Donggala
Update Korban Gempa dan Tsunami Palu, Donggala : 10 Atlet Penerjun Paralayang dan 2 Santri Hilang
Sebanyak 10 dari 34 anggota atlet tim penerjun paralayang dan X-Country dari Pulau Jawa, Jakarta, Surabaya
Pusat acara festival ini ada di Pantai Talise, di sekitar Monumen Anjungan Nusantara, di pertugA. Jl Cut Mutia dan Jl Raden Saleh, kota Palu dan Hotel Palu Beach, hotel bintang tertua di Kota Palu.
Tsunami yang menerjang pasca rentetan 21 gempa skala 4.3 SR hingga 7,7 SR, dalam lima jam terakhir, diperkirakan banyak menelan korban warga lokal dan pendatang.
Festival ini juga dirangkaikan dengan Fun Run oleh komunutas Runner Palu.
Saat gempa mereka ikut sesi pengambilan Race Pack di Hotel Tatura, Jl Emmy Saelan, Palu.
Baca: Gempa Palu dan Donggala: 10 dari 34 Penerjun Paralayang di Festival Lamoni Masih Hilang
"Ini yang kita khawatir sebab, teman-teman panitia bikin sesi race pack di hotel yang rubuh total dekat Ramayana," kata Arief H, anggota komonitas Runner Palu.
Kepala Stasiun Geofisika Dan Sesmologi BMKG Palu,Cahyo Nugroho berkata daftar Korban masih akan terus bertambah.
"Masih terus ada gempa susulan, jalan macet dan sumber makanan kurang di tangsi pengungsian di daerah ketinggian," katanya.
Hilang
Andi Aulia Diva Maharani (16) dan Aliyah Radjab, Dua santriwati MAN Insan Cendikia Palu, di Jl Bukit Tunggal, RT. 03/RW. 03, Mamboro, Palu Utara, Mamboro, Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah, setelah 18 jam masih dinyatakan hilang oleh keluarganya.
Dua santriwati boarding school unggulan milik Kemenang itu dilaporkan ke Pantai Talise, menyaksikan festival musik Lamoni keduanya berangkat sajak pukul 14.00 wita saat pulang sekolah, Jumat.
"Sampai sekarang juga belum ada kabar. Bapaknya Andi Anshar juga hanya bilang dia selamat di Sigi," kata Andi Ilyas Abrar, paman Andi Anshar kepada Tribun.
Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Palu, terletak di Jl MAlu sa Palu, dakat aliran sungai Palu dan Sungai Gabasa.