Berita PALI
Kebakaran Lahan Gambut di PALI Menyambar Kebun Karet, Sampai Selasa Sore Belum Mampu Dipadamkan
Lahan gambut seluas empat hektare yang terletak, di tepian jalan PT Servo kilometer sembilan ini, hingga Selasa sore masih sulit dipadamkan
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Ariwibowo
TRIBUNSUMSEL.COM,PALI-Perkebunan kelapa sawit milik PT Golden Blossom Sumatera (PT GBS) dan warga di Desa Prambatan, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali terbakar.
Lahan gambut seluas empat hektare yang terletak, di tepian jalan PT Servo kilometer sembilan ini, hingga Selasa (18//2018) sore masih sulit dipadamkan, sehingga masih menimbulkan kepulan asap.
Baca: Jadwal Liga Champions Eropa, Matchday 1 Penyisihan Grup Diawali Barcelona Malam Ini
Baca: Pelajar Kelas 1 SMA di Palembang Ini Diperdaya Pacar, Dikasih Obat Tidur Kemudian Disetubuhi
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI, Junaidi Anuar mengatakan, bahwa pihaknya terus berupaya melakukan pemadaman dengan membuat kanal buatan bekerja sama dengan PT GBS agar lahan gambut yang terbakar tidak meluas ke lahan gambut lainnya.
"Kita bersama Brimob dan PT GBS terus berupaya melakukan pemadaman, dengan melakukan water bombing melalui udara dan melakukan penyiraman di titik-titik api tersebut agar api tak meluas lagi ke lahan gambut lainnya," kata Junaidi, Selasa(18/9/2018)
Baca: Ketua DPRD DKI Jakarta Hadiri Pelantikan Walikota/Wakil Walikota Pagaralam, Ini Pesan Disampaikan
Baca: Tarif Baru Tol Palindra Palembang-Indralaya, Kendaraan Golongan I Rp 20 Ribu, Berikut Daftarnya
Dia mengatakan, bahwa saat ini selain mengandalkan kanal sebagai pembatas api, pihaknya juga tetap menempatkan petugasnya bersama peralatan pemadaman di titik-titik munculnya api di lahan gambut untuk bersiaga.
"Lahan gambut ada juga lahan kebun karet warga yang terkena api. Untuk itu, petugas kita tetap melakukan upaya pemadaman dan memantau titik api," katanya.
Meluasnya kebakaran lahan gambut, sambung Junaidi disebabkan musim kemarau ditambah tiupan angin yang membuat api cepat membesar.
"Kondisi angin cukup kencang, sehingga cukup rawan munculnya titik api yang membakar lahan gambut kering ini," jelas Junaidi.