Timnas Indonesia
Bakal Gantikan Luis Milla Menangani Timnas Indonesia, Ternyata ini 5 Kelebihan Simon McMenemy
Federasi sepak bola Indonesia itu ingin mendatangkan pelatih yang sudah mengenal karakter permainan pesepakbola Tanah Air.
TRIBUNSUMSEL.COM - Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, dikabarkan menjadi calon kuat juru taktik timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018.
PSSI sampai saat ini belum mendapatkan jawaban dari Luis Milla terkait kembali melatih timnas Indonesia satu tahun ke depan.
Manajer Bhayangkara FC, Sumardji, mengatakan pihaknya sudah mengetahui kabar tersebut.
Kata Sumardji, sudah ada pembicaraan dari Bhayangkara FC dan menunggu keputusan PSSI.
“Sudah ada diskusi beberapa alternatif pilihan pelatih dari PSSI, salah satunya itu coach Simon tapi baru sekedar wacana dan belum ada pengambilan keputusan,” kata Sumardji, Rabu (12/9/2018).
Baca: Hotman Paris Bongkar Waktu Ideal Suami Selingkuh di Kantor Istri Harap Nelpon 16.00
Lebih lanjut Sumardji mengatakan Bhayangkara FC siap untuk melepas pelatih asal Skotlandia tersebut bila memang menjadi pelatih timnas Indonesia.
Meskipun Sumardji mengetahui Piala AFF 2018 bergulir seketika Liga 1 2018 memasuki pertandingan-pertandingan akhir untuk meraih gelar juara.
Sementara Bhayangkara FC juga masih berpeluang meraih gelar juara tersebut.
Apalagi tim berjulukan The Guardian itu merupakan juara bertahan Liga 1 2017.
“Prinsipnya kalau memang negara atau PSSI membutuhkan, saya akan bantu mendukung bahkan manajemen juga memotivasi Simon untuk lebih berprestasi bersama timnas Indonesia di Piala AFF 2018,” kata Sumardji.
Baca: Kini Hidup Mewah, Cerita Sedih Siti Badriah Kenang 6 Tahun Silam Makan Saja Numpang ke Tetangga
Sebelumnya, PSSI memang sudah memiliki plan B bila memang Luis Milla menolak tawaran melatih timnas Indonesia.
Federasi sepak bola Indonesia itu ingin mendatangkan pelatih yang sudah mengenal karakter permainan pesepakbola Tanah Air.
Simon juga merupakan pelatih berpengalaman di persepakbolaan Indonesia.
Pelatih berusia 41 tahun itu sempat melatih Mitra Kukar dan juga Pelita Bandung Raya.
Baca: Beraninya Kaesang Pangarep Edit Foto Jokowi dan Ibu Iriana Menjadi Seperti ini
Tak hanya itu, Simon juga sudah sempat merasakan turnamen Piala AFF.
Saat itu, Simon melatih timnas Filipina pada Piala AFF 2010 dan sukses membawa The Azkal melaju ke semifinal.
Siapakah yang akan mengomandoi timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2018? Benarkah Simon McMenemy menjadi solusi terbaik?
Baca: Lina Akhirnya Ungkap Identitas Pria Berkacamata, Hingga Sebut Sule juga Pernah Lakukan ini
Berikut ini adalah 5 hal menarik tentang Simon McMenemy di mata Yeyen Tumena, rekannya dalam memimpin Bhayangkara FC.
Pertama, pria berusia 40 asal Skotlandia itu disebut sebagai sosok profesional.
"Simon McMenemy tidak mau ikut campur tentang hal yang bukan urusannya sebagai pelatih. Ia fokus pada pekerjaannya dan bertanggung jawab," kata Yeyen Tumena, eks bek timnas Indonesia lulusan Primavera.
Hal kedua tentang Simon menyangkut disiplin. Pria mantan pelatih timnas Filipina ini disebut sangat disiplin.
"Simon McMenemy itu disiplin. Latihan harus tepat waktu. Ciri lain, para pemain tak boleh membawa ponsel selama sarapan, makan siang, dan makan malam," ucap Yeyen Tumena yang menjadi Direktur Teknik Bhayangkara FC.
Baca: Nasib Luis Milla Ditunggu Hingga Tanggal 15 September 2018, PSSI Siap Cari Pengganti?
Ketiga, ternyata Simon McMenemy masih sulit belajar Bahasa Indonesia walaupun sudah terus mencoba dan hadir di Indonesia saat melatih Mitra Kukar pada 2011-2012 dan Pelita Bandung Raya (2013).
"Bhayangkara FC sudah menyediakan guru bahasa agar Simon McMenemy segera lancar berbahasa Indonesia," ujar Yeyen Tumena.
Ciri khas keempat dari Simon McMenemy adalah sikapnya yang hormat pada orang lain.
Pelatih yang membawa Bhayangkara FC juara Liga Indonesia musim lalu itu disebut selalu memulai kegiatan dengan bersalaman di dalam maupun luar lapangan.
"Sebelum pertandingan, Simon McMenemy selalu lebih dahulu bergerak ke arah bangku cadangan lawan, termasuk saat laga tandang," kata Yeyen Tumena.
Baca: Analisa Anak Jenderal Kopassus, Duga Aset Kemenpora Dibawa Kabur Roy Suryo Adalah Anggaran Fiktif
Biasanya, setelah laga selesai pria kelahiran 6 Desember 1977 memasuki lapangan mendatangi pemain lawan dan pelatih lawan untuk bersalaman.
Lalu, Yeyen Tumena menyebut karakter khas Simon McMenemy yang kelima. Menurut mantan bek dan kapten PSM Makassar ini, McMenemy bertipe kooperatif.
"Ia bisa menerima masukan dari orang-orang di sekelilingnya, termasuk dari manajemen, asisten pelatih, dan pemain. Akan tetapi, Simon tetap tegas jika ia merasa apa yang dilakukan benar," tutur Yeyen Tumena, asisten pelatih timnas Indonesia di 2013.