Berita Lubuklinggau
Polisi Tembak Mati Pelaku Perampokan di Lubuklinggau, Kapolres Ancam Pelaku Lain Menyerah
Sapariyanto (30) satu dari sembilan pelaku perampokan di PT. Sriwijaya Distribusindo Raya (SDR)
Penulis: Eko Hepronis | Editor: M. Syah Beni
AKP Ojang Pasimin pun mengaku lega dengan ditangkapnya Sapariyanto, ia menuturkan jika bebannya selama ini sudah terlepaskan karena pelaku berhasil ditangkap.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada pimpinan dan pak Kapolres serta kawan-kawan media yang selama ini telah membantu," ujarnya meneteskan air mata.
Ia mengatakan jika Senpi yang diamankan tersebut adalah benar miliknya, ia mengaku telah mengecek bahwa senjata itu adalah miliknya yang dirampas saat terjadi perampokan.
"Waktu itu amunisi 10 butir, mungkin itu yang saya sampaikan, sekali lagi saya ucapkan terima kasih," tuturnya.
Sebagaimana diketahui AKP Ojang Pasimin waktu itu harus dirawat karena menjadi korban kekerasan kawanan perampok ketika melakukan perampokan di PT. Sriwijaya Distribusindo Raya (SDR).
Tepatnya di Jl. Soekarno Hatta, Km 05, Kelurahan Belalau 1, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Rabu (22/11/ 2017) lalu.
Bahkan perwira yang berdinas di Brimob Detasemen B Pelopor Petanang Lubuklinggau itu harus kehilangan Senpi miliknya karena berhasil di bawa kabur oleh kawanan perampok.
Kejadian waktu itu bermula sekira pukul 02.20 WIB saat Ojang pergi dari rumahnya di Kota Lubuklinggau hendak menuju Asrama Brimob B Petanang. Saat dalam perjalanan Ojang singgah di PT. Sriwijaya Distribusindo Raya (SDR).
Ketika singgah Ojang langsung menyapa Abdulah (22) dan Sulaiman (23) keamanan perusahaan yang berjaga.
Usai menyapa kedua keamanan itu karena Ojang belum salat Isya dan mengetahui disamping gedung ada Musalla.
Kemudian Ojang bergegas melaksanakan salat Isya. Sekira pukul 02.30 WIB tiba-tiba diduga enam orang kawanan perampok datang melalui jalan belakang dan masuk melalui pagar langsung menuju pos keamanan.
Kawanan perampok lansung menodongkan senjata api, golok dan linggis kepada Abdullah dan Sulaiman yang sedang berjaga.
Kemudian kawanan perampok itu langsung memerintahkan Abdulllah dan Sulaiman yang untuk tiarap, dan salah seorang diantara kawanan perampok itu langsung mengikat keduanya menggunakan tali rapia, tak sampai disana kawanan perampok juga melakban mulut mereka berdua.
Sementara Ojang yang sedang melaksanakan solat di Musala terkejut karena mendengar suara seperti orang bertengkar.
Ojang pun mencoba keluar dan berlari menghindari kepungan kawanan perampok.