Pilpres 2019

Relawan #2019GantiPresiden Diakui Ketua DPP PKS Bawa Perubahan, 'Sekarang Mau Nyoblos'

Hastag #2019Ganti Presiden diakui oleh inisiatornya semakin dikenal di publik. Bahkan masyarakat banyak mendukung

SRIPOKU.COM/EVAN HENDRA
Ilustrasi Pemilu 

TRIBUNSUMSEL.COM - Hastag #2019Ganti Presiden diakui oleh inisiatornya semakin dikenal di publik. Bahkan masyarakat banyak mendukung, hal itu dijelaskan oleh Ketua DPP PKS, MArdani Ali Sera.

Selain itu, gerakan aksi 2019 ganti presidne juga diakuinya merupakan sikap publik yang menginginkan adanya perubahan.

Baca: Buktikan Omongan Bantu Pemerintah, Sandiaga Uno Pamer Uang Rupiah, Berapa M Tukar Dollarnya ?

Terbaru, melalui akun twitternya, Mardani menyebut kalau warga sudah melek politik dan ingin menggunakan hak suaranya.

Baca: Tak Disangka Ternyata Begini Kondisi Rumah Habib Usman bin Yahya Suami Karika Putri

Saya bertemu banyak sekali warga yg mengatakan: sebelumnya tak peduli pemilu, malas nyoblos, pemilu ga penting. TAPI setelah ada edukasi pentingnya pemilu oleh relawan #2019GantiPresiden, mereka ikut partisipasi pakai donasi mandiri masing2. Ini keren.

Gelombang ini terus di perbesar oleh masyarakat, ini bukan gerakan milik saya, tapi sudah milik semua. Ada tata tertib konstitusi yg sudah diketahui oleh masyarakat yg tertera dlm buku dan piagam deklarasi. Hormati hukum dan kawal pemilu 17 April 2019.

Betul sekali. Sesuai PIAGAM DEKLARASI #2019GantiPresiden yg selalu kami sampaikan & bacakan yaitu: Mari partisipasi & Kawal pemilu 17 April 2019.

Baca: Pembukaan CPNS Hitungan Hari Lagi, 3 Tahapan Harus Dipersiapkan Kalau Mau Lulus

Kenapa harus takut dengan gerakan yg akan mengawal & meningkatkan partisipasi dlm pemilu #NKRI.

Demokrasi akan sangat indah jika memfasilitasi keduanya, jangan hanya condong memfasilitasi penolakan. Nanti yg terjadi semua elemen berlomba2 membuat penolakan acara apapun, krn penolakan yg dpt fasilitas. Mari jaga bersama pilar demokrasi kita

Dilansir dari TribunJakarta.com, Inisiator gerakan #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera berpelukan dengan Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kepala Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.

Kedua politikus ini bersebrangan pandangan politik. Mardani Ali Sera lantang menggaungkan gerakan #2019GantiPresiden, sementara Ali Mochtar Ngabalin bersikeras mengatakan gerakan tersebut makar.

Pantauan TribunJakarta.com tidak hanya dua tokoh tersebut, dua bintang tamu yang menjadi narasumber pada acara itu juga ikut berpelukan.

Baca: Erick Thohir Ketua Tim Jokowi, Ketua DPP PKS Tanggapi Keren

Dua tokoh lainnya yakni, politikus Partai PDI Perjuangan Adian Napitupulu dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade.

Pelukan terjadi setelah Najwa Shihab meminta keempat tokoh yang hadir sebagai bintang tamu di acaranya. 

Sebelum mereka berpelukan, Najwa memutar video yang memperlihatkan momen Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto berbarengan memeluk pesilat, Hanifan Yudani Kusumah, peraih medali emas Asian Games 2018.

"Maksudnya diputarkan video tersebut walaupun ramai tagar namun niatnya di ujungnya semua bisa berpelukan," ucap Najwa Shihab dikutip TribunJakarta.com dari akun YouTube Trans 7 Official, pada Kamis (6/9/2018).

"Setuju," imbuh Ali Mocthar Ngabalin.

Melihat hal tersebut, Mardani Ali Sera lantas langsung berdiri.

Keduanya langsung berpelukan.

Senyuman mengembang terlihat di wajah Mardani Ali Sera dan Ali Mochtar Ngabalin.

Tawa dan tepuk tangan penonton bergemuruh di studio Mata Najwa.

"Merah Puith," ucap Ali Mochtar Ngabalin seraya mengenggam tangan Mardani Ali Sera.

Selesai berpelukan Ali Mocthar Ngabalin kembali ke tempat duduknya. Ia mengatakan dirinya membatalkan laporanya soal #2019GantiPresiden ke pihak kepolisian.

"Artinya lapor-melapor segera dibatalkan, Pak Polisi," kata Ali kepada Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, yang juga turut hadir dalam acara tersebut.

Pernyataan Ali pun sontak membuat para narasumber tertawa bersama.

Pada acara ini, dibahas pula terkait visi dan misi tagar #2019gantipresiden yang ramai dibahas media sosial.

Tagar ini merupakan inisiatif dari Mardani Ali Sera.

Namun tagar ini menjadi tanda tanya untuk Adian Napitupulu.

Karena pada pemerintahan sebelumnya, sempat muncul tagar-tagar dari kubu oposisi.

Seperti 'lengserkan Soeharto', 'turunkan Gusdur', dan 'cabut mandat SBY'.

"Kalau mau mengkritik Jokowi, sebut saja 'ganti Jokowi'," kata Adian.

Ali Mocthar Ngabalin sempat menyebut gerakan #2019GantiPresiden adalah makar.

Hal tersebut disampaikan Ali Ngabalin saat dihubungi wartawan Tribunnews.com pada Senin (27/8/2018).

"Makar itu, makar harus dihentikan seluruh aktivitasnya, harus diback-up," ujar Ngabalin.

Dikutip TribunJakarta.com dari KBBI Edisi Ke V, makar memiliki arti perbuatan (usaha) dengan maksud menyerang orang dan sebagainya.

Dapat dikatakan makar adalah perbuatan yang melanggar hukum.

Secara tak langsung Ali Ngabalin menyebut gerakan #2019GantiPresiden adalah gerakan yang melanggar hukum.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved