Pilpres 2019

Hari Ini atau Besok, Jokowi Umumkan Erick Thohir Sebagai Ketua Tim Pemenangannya

Ma'ruf Amin menyebut nama pengusaha Erick Thohir resmi mengisi posisi ketua tim kampanye nasional koalisi Indonesia kerja

ISTANA PRESIDEN/AGUS SUPARTO
Presiden Joko Widodo dan rombongan bikers saat melakukan touring menggunakan motor chopper miliknya di Sukabumi 

TRIBUNSUMSEL.COM - Bakal calon wakil presiden, Ma'ruf Amin menyebut nama pengusaha Erick Thohir resmi mengisi posisi ketua tim kampanye nasional koalisi Indonesia kerja.

"Ya, saya kira Erick Thohir. Kalau enggak salah sudah ditetapkan segera diumumkan," ujar Ma'ruf di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2018) kemarin.

Baca: Info Uang TPG Dihapus Hoax, Jokowi Tegaskan Akan jadi Orang Pertama yang Bela Nasib Guru

Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja, Raja Juli Antoni mengatakan, pengumuman ketua tim pemenangan akan diumumkan hari ini atau besok Jumat (7/9/2018).

Baca: Dicopot dari Jabatan Komisaris Perusahaan BUMN Jasa Marga, Pesan Moral Refly Harun, Sangat Menohok

"Hari ini atau besok Pak Presiden sendiri yang akan umumkan," ucap Raja Juli dikonfirmasi secara terpisah.

Raja Juli memastikan, Presiden Jokowi sudah mengantongi nama ketua tim pemenangan.

Hanya, secara etis akan diumumkan Jokowi ke publik. Untuk lokasi pengumuman akan ditentukan oleh staf presiden. "Ini soal protokoler. Kita serahkan kepada staf‑staf Pak Presiden," ucap Raja.

Sebelumnya ada dua nama yang kian mengerucut yaitu Erick Thohir dan Chairul Tanjung. Erick Thohir dikenal sebagai Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) sedang Chairul Tanjung merupakan bos perusahaan CT Corp.

Baca: Tak Disangka Ternyata Begini Kondisi Rumah Habib Usman bin Yahya Suami Karika Putri

"Pak Erick merupakan nama yang diperbincangkan, termasuk Pak Chairul Tanjung juga, jadi kita tunggu keputusan beliau (Jokowi)," kata Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romy) ketika ditemui di lingkungan Istana Kepresidenan.

Menurut Romy, keduanya merepresentasikan generasi millenial dan memiliki komunikasi yang baik dengan seluruh pimpinan partai politik. "Pak CT (Chairul Tanjung) adalah orang yang bisa berkomunikasi dengan seluruh pimpinan parpol ya karena beliau seorang pengusaha nasional yang sukses," kata Romy.

Menurutnya Chairul Tanjung terbukti tidak punya barrier (hambatan). "Ketika Ramadhan beliau 
menggelar acara buka bersama saja yang hadir menteri kabinet Pak Jokowi dan menteri kabinet Pak SBY. Beliau tidak memiliki barrier psikologis dengan siapapun," ungkap Romi.

Menurut Romy, parpol pendukung Jokowi‑Ma'ruf juga tidak bermasalah terkait kedua nama tersebut.

"Mengapa pilih pengusaha, karena kita tidak ingin ada keterlbatan atau pelibatan ASN (aparatur sipil negara) karena tidak diperbolehkan. Beberapa nama staf khusus presiden atau menteri yang terlibat dalam tim kampanye nasional diingatkan oleh Bawaslu untuk tidak dimasukkan," ungkap Romy.

Alasan kedua adalah untuk menghindari konflik kepentingan antarparpol sehingga perlu figur yang dianggap bisa diterima oleh seluruh pimpinan partai politik. Mengenai pilihan PPP, Romy mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.

Menurut Romy, Ketua TKN idealnya mengetahui soal perekonomian, karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. "Ini menjadi bahan perhatian khusus kami dalam menetapkan TKN, karena orang tersebut harus memiliki pengetahuan memadai dalam persoalan ekonomi," kata Romy.

Wartawan sekaligus penulis asal New Zealand, John McBeth, menulis mengenai bekingan politik Presiden RI Joko Widodo dalam Pilpres 2019 nanti.

Artikel tersebut diterbitkan di media asing berbahasa Inggris, Asia Times, Selasa (4/9/2018) lalu.

Dikatakan, Jokowi mendapat bantuan militer dari Luhut Panjaitan dengan membentuk tim yang beranggotakan Purnawirawan Jenderal TNI.

Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, sering dilihat sebagai penasihat politik Jokowi.

Dalam pemberitaan tersebut, dituliskan jika Luhut sedang dalam upaya menghidupkan kembali tak hanya satu, tetapi dua tim untuk mendukung Jokowi dalam Pilpres nanti.

Tim yang diberi nama Bravo dan Charlie ini bertugas untuk membantu presiden memenangkan Pilpres pada pemilihan bulan April tahun depan.

Keputusan Jokowi untuk memilih Ulama 75 tahun, Ma'ruf Amin, sebagai pasangannya memang mengejutkan banyak pihak termasuk Luhut.

Namun Jokowi menyiapkan beberapa strategi khusus dan membentuk 'tim sukses' yang kuat.

Erick Thohir, ketua penyelenggara event Asian Games yang sukses itu bahkan dijadikan ketua Timses Jokowi-Ma'ruf.

Jokowi sendiri telah mengambil hati rakyat karena event Asian Games 2018 yang sukses diselenggarakan di Indonesia.

Bahkan prestasi para atlet Indonesia yang memperoleh 31 medali emas membuat Jokowi lebih dipandang lagi oleh rakyatnya.

Tetapi ketika cara-cara itu tidak membantu, Luhut telah membentuk tim khusus Bravo Five.

Orang-orang dalam mengatakan Luhut Panjaitan menerima keputusan Widodo dan siap menyiapkan dukungan untuknya.

Luhut mencoba untuk menggaet dukungan di antara etnis minoritas yang mungkin jadi ragu karena Jokowi memilih Ma'ruf.

Bravo Five disebut-sebut adalah sebuah kelompok pendukung berisi 70 orang kuat yang terdiri dari 21 pensiunan jenderal dan sekitar 40 relawan sipil.

Mereka bekerja di sebuah rumah di pinggiran kota Menteng, kawasan elite di Jakarta.

Mereka membantu untuk membuat kampanye tetap berkobar dan berada di dalam jalur.

Tim baru yang di dibentuk Luhut, Bravo dipimpin oleh mantan wakil kepala militer Fachrul Razi (71) yang sudah lama berada di asosiasi Panjaitan dan anggota dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Ada pula Wiranto (71), pensiunan kepala angkatan bersenjata yang kini menjabat jadi menteri koordinator bidang politik.

Yang lain dalam tim ini di antaranya saudara perempuan Luhut Panjaitan sekaligus mantan duta besar untuk Argentina Nurmala Kartini Sjahrir (68)

Ada pula nama pensiunan jenderal Suaidi Marasabessy.

Bahkan Saurip Kadi, teman sekelas Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat jadi asisten khusus Wiranto.

Diketahui pula ada nama Marasabessy (71) seorang komandan daerah Ambon dan yang sebelumnya terkait dengan partai Demokrat SBY.

Kadi (67) seorang teman seangkatan Yudhoyono, mendapatkan reputasi sebagai pengkhianat dan karirnya berakhir setelah dia menulis sebuah buku yang mengungkapkan rincian serangkaian skandal di militer.

Panjaitan juga telah merekrut mantan sekretaris kabinet Andi Widjajanto, (47), untuk kepala Tim Charlie.

Tim Charlie yang akan fokus pada dukungan di Aceh, Sumatera Barat, Jawa Barat, Gorontalo dan Nusa Tenggara Barat, lima provinsi di mana Widodo kalah dari Prabowo pada tahun 2014.

Namun Jokowi telah berusaha merebut hati masyarakat Lombok di Nusa Tenggara Barat, dengan memberi pidato penutup Asian Games disana di depan para korban gempa.

Ia juga membuka jalan untuk kampanye dengan pembangunan kembali 70.000 rumah .

Sementara itu dijelaskan dalam artikel tersebut, Tim Bravo terdiri dari para jenderal yang lulus dari akademi militer pada pertengahan tahun 1970-an.

Sementara para perwira senior pensiunan di Tim Charlie, (Cakra atau senjata mistis Wisnu) semua lulus setelah 1977.

Widodo juga bisa mendapat bantuan dari Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias "Ahok" yang masih menjalani hukuman penjara dua tahun karena kasus penistaan ​​agama dalam salah satu pidato kampanyenya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved