Sejumlah Organisasi di Palembang Tolak Kehadirannya, Ratna Sarumpaet : Aku Pasti Datang

Meski mendapat penolakan dari sejumlah organisasi kepemudaan di Palembang, aktivis Ratna Sarumpaet tetap memastikan datang

Tribun Medan
Ratna Sarumpaet saat di pelabuhan Tigaras, Simalungun.Ia sempat cekcok Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Meski mendapat penolakan dari sejumlah organisasi kepemudaan di Palembang, aktivis Ratna Sarumpaet tetap memastikan datang.

Ia rencananya akan menghadiri forum group diskusi yang digelar Gerakan Selamatkan Indonesi (GSI),

"Tugas saya diundang diskusi untuk datang, kalau ada yang menolak tugasnya menolak. Ya sudah ada yang mengamankan, tugasnya polisi, dan aku tidak mikirin tugas orang, dan aku pasti datang," kata Ratna saat dihubungi Tribunsumsel, Jumat (31/8/2018).

Diterangkan Ratna, meski ada penolakan dari sekelompok orang, hal itu tidak akan membatalkan niatnya datang ke Palembang.

Baca: Jumat Keramat : KPK Akhirnya Tahan Sekjen Golkar Idrus Marham Sebagai Tersangka Korupsi

Ia menganggap adanya pro dan kontrak kehadirannya itu dirinya suatu hal biasa

"Iyalah (datanglah), masa kita kejadian ini (batal), jangan ditanggapi seriuslah. Aku bisa membeberkan dengan pengalaman selama dipantau intelijen, ini kerjaan oknumlah yang bermain semua. Coba pikir kalau tiba-tiba anak SMA menolak Ratna Sarumpaet, kayaknya tidak nyambung sekali," tandas Ratna.

Ratna rencananya akan datang bersama Rocky Gerung.

Sementara Presidium GSI, Indra Chaniago mengungkapkan, Ratna Sarumpaet dan Rocky Garung sudah konfirmasi akan tetap hadir.

Baca: Sepak Takraw Quadrant Putra Asian Games: Tekuk Singapura, Indonesia Tantang Jepang di Final Besok

"Insya Allah datanglah (Ratna dan Rocky). Kita ucapkan terima kasih, karena tujuan kita ini pencerdasan masyarakat. Kenapa dengan penolakan ini, rakyat akan bertanya ada apa ini, kenapa ditolak apa yang salah, dan masyarakat bisa berpikir sendiri," ungkapnya.

Menurut Indra, diskusi tersebut bukanlah kegiatan yang melanggar.

"Kita nilai terlalu didramatis penolakan itu, seperti sinetron karena tidak rasional. Tapi kita hargai dan ucapkan terima kasih, apapun alasannya kami melakukan ini dijamin undang- undang untuk kebebasan berserikat, berkumpul dan kita berharap agar tidak suuzan dan menuduh, serta berasumsi yang tidak- tidak, tapi ayo datang dan adu argumen," tandasnya.

Baca: Mahasiswi Unsri Trauma Usai Dibegal di Jalan Poros Desa Burai Ogan Ilir, Motor dan HP Dirampas

Indra berharap, kegiatan yang akan dilaksanakan di Hotel The Zuri Transmart Palembang, nanti berjalan lancar.

Pemberitahuan tentang acara sudah disampaikan ke kepolisian.

"Kita berharap kepolisian mampu menjalankan tugasnya, mereka dibayar negara untuk melakukan tugas mengamankan negara dan rasional. Kalau kami melanggar tindak tegas saja, dan kami lakukan ini." ungkapnya.

Sejumlah Organisasi Menolak

"Kami menolak kegiatan forum diskusi itu karena bersifat provokatif. Kehadiran mereka (Rocky dan Ratna) juga akan menganggu kondusivitas dan keamanan Sumatera Selatan di tengah perhelatan Asian Games," kata Ezra Triandi, aktivis organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, dalam pernyataannya pada Kamis, 30 Agustus 2018.

Baca: Hanifan Yudani Sempat Beri Bungkusan Merah ke Presiden Jokowi, Tak Diduga Inilah Isi Didalamnya

Penolakan yang dilakukan sejumlah organisasi kepemudaan dan organisasi masyarakat atau ormas di Sumatera Selatan tidak hanya lisan, namun disampaikan melalui surat tertulis. Surat penolakan juga sudah diserahkan kepada Kepala Polda Sumatera Selatan, Inspektur Jenderal Polisi Zulkarnain Adinegara.

Berdasarkan data yang diterima Polda, organisasi yang menolak ialah Pemuda Pancasila Kota Palembang, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Sumatera Selatan.

Sikap serupa juga disampaikan Aliansi Mahasiswa Peduli Sumatera Selatan. Mahasiswa gabungan dari sejumlah perguruan tinggi di Sumatera Selatan itu meminta agar kegiatan dibatalkan.

Baca: Lelang Sumbangan Pegawai Pemkot Pagaralam Dibelikan Selimut dan Tenda Korban Gempa Lombok

"Kepada saudara Rocky dan Ratna sebagai orang intelektual agar berpikir kembali ketika ingin melakukan kegiatan, apalagi yang bisa menimbulkan hal negatif. Lebih baik agar dibatalkan," kata Ezra.

Sekretaris Pemuda Pancasila Heri Suyanto meminta Polda tidak memberikan izin kegiatan yang dianggap berpotensi mengganggu Asian Games itu. Terlebih lagi kegiatan itu merupakan gerakan #2019GantiPresiden.

"Sumatera Selatan dalam tahapan Asian Games yang sudah kondusif dan tertata dengan baik. Jangan cederai dengan hal bersifat politik karena kegiatan politik ada tempat dan waktunya," kata Heri.

Baca: Ratna Sarumpaet dan Rocky Gerung ke Lubuklinggau, Panitia Janji Tak Ada Atribut 2019 Ganti Presiden

Dia tidak membatasi seseorang untuk menyampaikan aspirasi, namun sekarang ada hal yang lebih penting untuk dijaga bersama, yaitu stabilitas dan keamanan serta ketertiban masyarakat di Sumatera Selatan.

"Selama perhelatan Asian Games ini jangan ada kegiatan bersifat politis. Kami tidak akan melarang dan menentang jika deklarasi ganti presiden dilakukan usai Asian Games. Kami juga meminta agar pihak terkait tidak memberikan izin kepada semua pihak yang hendak menggelar kegiatan berbau politis," kata Heri.

Zulkarnain Adinegara berjanji bahwa aparatnya akan memastikan mencegah segala bentuk aktivitas yang berpotensi menimbulkan konflik sosial.

"Saat ini sedang berlangsung Asian Games yang membawa nama baik bangsa dan negara. Kalau ada kegiatan politik, alangkah baiknya jika memang ketika sudah pada waktunya, terutama waktu masa kampanye. Saya juga meminta agar OKP dan ormas serta masyarakat tidak mudah terpancing," kata Zulkarnain

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved