Yohanes Ande Kala Jadi Viral Berkat Aksi Tiang Benderanya, Kak Seto Beri Tanggapan Begini
Beberapa hari terakhir, masyarakat sedang heboh membicarakan sosok Yohanes Ande Kala alias Joni.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Beberapa hari terakhir, masyarakat sedang heboh membicarakan sosok Yohanes Ande Kala alias Joni.
Bocah asal Silawan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini telah menebarkan semangat nasionalisme berkat aksi heroiknya memanjat tiang bendera setinggi 23 meter.
Kala itu, Joni berniat membetulkan tali bendera yang tersangkut di ujung tiang.
Kebetulan aksi itu berhasil terekam kamera ponsel salah satu peserta upacara.
Alhasi, video dan sosok Joni Kala pun jadi viral di media sosial.
Bahkan, Joni sampai dihujani penghargaan dan hadiah.
Diantaranya, dia bisa menonton opening ceremony Asian Games 2018 di GBK pada 18 Agustus 2018 lalu, serta uang Rp 50 juta dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto, juga ikutan berkomentar.
Tribunstyle melansir dari Grid.id, "Sangat merinding, ya. Luar biasa sangat salut pada keberanian anaknya. Luar biasa sekali, artinya nasionalismenya yang sangat tinggi untuk menyelamatkan agar upacara bendera berjalan lancar,"ujarnya saat ditemui di Plataran Cilandak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (19/8/2018).
"Agar merah putih segera dapat berkibar, itu luar biasa," imbuhnya.
Kendati demikian, Kak Seto berpesan agar peristiwa seperti ini jangan sampai terulang lagi.
Mengingat risiko dan bahayanya juga cukup tinggi.
"Hanya mohon pesan jangan sampai itu terulang lagi, karena itu juga mengandung bahaya yang cukup tinggi," ujar Kak Seto.
"Memang anak-anak kadang-kadang berani, keberaniannya luar biasa, tapi dimohon berikutnya ada upaya pencegahan karena kalau sampai tiang itu patah atau ambruk, itu maka akan terjadi korban," sambung Ketua Komnas Perlindungan Anak tersebut.
Dirinya juga berharap hadiah dan penghargaan yang didapatkan Joni tidak hanya terbatas pada ukuran materi saja.