Asian Games 2018
Aliqqa Kayyisa Atlet Termuda Asal Indonesia Berdarah Komering Sumatera Selatan
Dalam ajang Asian Games 2018, gadis yang masih duduk di sekolah dasar ini sudah menargetkan medali emas
TRIBUNSUMSEL.COM - Aliqqa Kayyisa, atlet termuda di Asian Games 2018 dari Indonesia ternyata memiliki darah Sumatera Selatan.
Nenek Aliqqa merupakan orang Komering dari OKI.
"Ya ibunya dari Palembang," jelas Sekretaris Umum Porserosi Sumsel yang mewadahi skatboard, Wildan Usgar.
Aliqqa yang berusia 9 tahun merupakan atlet Indonesia cabang olahraga Skateboard.
Baca: Presiden PKS ke-3, Tifatul Buka Polling Untuk Pemilih Jokowi, Hasilnya Banyak Pilih Prabowo-Sandiaga
Baca: Robby Purba Langsung Dapat Program Baru Pasca Keluar dari Acara Karma, Begini Ungkapkan Syukurnya
"Tanggal 19 nanti dia akan ke Palembang," ungkap Wildan.

Dalam ajang Asian Games 2018, gadis yang masih duduk di sekolah dasar ini sudah menargetkan medali emas.
"Target saya emas," dikutip dari Tribunnews.com.
Target tinggi itu bukan hanya omongan kosong Aliqqa saja,
Sebab dia juga berlatih keras untuk meraih emas dan mengharumkan nama bangsa.
Berikut video Aliqqa bermain skateboard
Menurut keterangan yang ada di situs resmi Asian Games 2018, Bambang merupakan salah satu pemilik perusahaan rokok Djarum.
Bahkan, Bambang juga disebut orang terkaya di Indonesia lho.
Kekayaan yang ia kumpulkan bersama saudaranya mencapai 32,3 miliar dollar AS.
Dengan kekayaannya sendiri yang berjumlah 16,7 miliar dollar AS, Bambang menjadi orang terkaya ke 75 dunia versi majalah Forbes.
Jadi, siapakah sosok Bambang Hartono yang sebenarnya?
Dilansir dari Wikipedia, pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah ini merupakan seorang ahli waris miliarder dan pengusaha Tiongkok-Indonesia.
Bambang dan saudaranya, Robert Budi adalah pemilik produsen rokok kretek Djarum yang mereka warisi dari ayahnya, Oei Wie Gwan.
Pria yang kini berusia 79 itu juga dikenal sebagai Oei Gwie Siong.
Dalam Asian Games 2018 nanti, Bambang akan mewakili Indonesia bertanding di cabang olahraga Bridge.
Ternyata, ini merupakan cabang olahraga yang sudah lama ia tekuni.
Bambang berkali-kali tergabung dalam tim bridge Indonesia untuk kejuaraan internasional.
Seperti pada tahun 2015, Bambang juga tergabung dalam tim yang berhasil menjuarai APBF Championship 2015.
Keterlibatan Bambang di olahraga ini mendapat pengakuan dari World Bridge Federation (WBF).
Pada Mei 2017 lalu, Bambang mendapatkan WBF Gold Medal dari WBF.
Penghargaan ini diberikan karena jasa Bambang yang telah mengembangkan olahraga Bridge di Indonesia.
Meski usianya sudah lanjut, Bambang tetap setia bermain Bridge.