Breaking News

Viral di Facebook Kabar Pasien Ditelantarkan, Ini Kronologis Versi Rumah Sakit dan Keluarga Korban

Direktur Rumah Sakit AR Bunda Sarah ketika dikonfirmasi membantah telah menelantarkan pasien itu.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: M. Syah Beni
Tribun Sumsel/ Eko Hepronis/ IST
Keluarga Dini (kiri) dan foto Dini semasa hidup 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Warga Kota Lubuklinggau dikejutkan dengan adanya informasi yang beredar di facebook terkait adanya seorang ibu muda meninggal secara mengenaskan pasca operasi caesar di Rumah Sakit (RS) Ar Bunda Lubuklinggau.

Dalam informasi yang beredar di media sosial (Medsos) itu seorang wanita bernama Dini (20) yang tengah hamil delapan bulan itu meninggal meninggal dunia.

 Meninggalnya ibu muda itu diduga ditelantarkan oleh pihak rumah sakit dengan alasan keluarga pasien tidak mampu membayar uang muka untuk biaya operasi caesar.

Postingan itu pertama kali di unggah oleh acount bernama Leo Panjaitan, bahkan laman komentarnya sudah dipenuhi ratusan tanggapan dari para netizen yang merasa iba atas peristiwa Malang itu.

Ceritanya dalam kiriman itu ditulis bahwa Dini (20) warga Kelurahan Mesat Jaya,Kecamatan Lubuklinggau Timur II, yang tengah hamil delapan bulan mengalami pendarahan dan terpaksa dibawa kerumah sakit AR Bunda pada tanggal 25 Juli 2018 sekira pukul 03.00.

Namun karena janinnya telah meninggal didalam perut sang ibu.
Pihak rumah sakit pun menyarankan untuk melakukan operasi caesar. Hanya saja pihak rumah sakit meminta agar keluarga pasien menyiapkan uang muka untuk pelaksanaan operasi caesar.

Sebelumnya pihak rumah sakit telah merekomendasikan untuk dibawa kerumah sakit Siti Aisyah lantaran pasien tidak memiliki BPJS melainkan surat keterangan tidak mampu dari RT.

Akhirnya pihak keluarga meminta agar pasien di operasi di RS AR Bunda. Operasi caesar pun dilakukan dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

Kronologi Versi Keluarga

Meningalnya Dini (20) seorang ibu muda hamil delapan bulan sehabis melahirkan melalui operasi caesar di Rumah Sakit (RS) Ar Bunda Lubuklinggau masih meninggalkan luka yang mendalam.

Elis (42) ibu almarhum Dini saat disambangi dirumahnya di Jl. Patimura, Rt 02, Kelurahana Mesat Jaya,  Kecamatan Lubuklinggau Timur 2 menuturkan, mulanya anaknya mengalami pendarahan Rabu (27/07) pagi hari sekira pukul 09.00 WIB.

Baca: Lucunya Cucu Ani Yudhoyono Saat Difoto, Netizen Malah Banyak Gagal Fokus Lihat Tangan si Memo

"Melihat Dini mengalami pendarahan,  saya panik langsung memanggil keluarga,  sekira pukul 09.30 WIB kami berlima termasuk bibik Dini langsung mengantarnya ke RS Arbunda," ungkapnya.

 Setiba di RS Arbunda, mereka langsung diterima oleh pihak RS dan membawa Dini ke Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), disana langsung di lakukan pemeriksaan.

Hasil diagnosa dokter yang memeriksa jika anak dalam kandungan Dini ternyata telah meninggal dunia.

"Karena didiagnosa sudah meninggal. Akhirnya saya langsung disuruh mengurus biaya administrasi supaya proses operasi caesar bisa dilakukan," paparnya.

Saat mengurus administrasi itulah awal kisruh terjadi.

Baca: Film Si Doel The Movie Bikin Nostalgia, Ternyata Pemain Si Doel Anak Sekolah ini Sudah Meninggal

Karena saat pengurusan administrasi pihak RS meminta biaya muka sebesar Rp 8 Juta kepada Elis, hanya saja saat itu mereka tidak mampu memenuhi permintaan RS.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved