Berita Muara Enim
2 Kali Ditembak Polisi, Begal Ini Masih Mau Menyerang, Tembakan Ketiga Membuatnya Tersungkur
Madon dua kali ditembak kaki dan Pinggang. Saat polisi mendekat, madon langsung menarik parang yang dibawa.
Penulis: Ika Anggraeni |

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com,Ika Anggraeni
TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM- Romadon alias Madon alias Udin (35) warga Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara Kabupaten PALI yang diduga bandit sadis pelaku curas tewas ditembak polisi,Jumat(27/7/2018).
Penangkapan Madon dilakukan untuk menindaklanjuti tiga laporan kasus begal motor yang diduga dilakukan oleh Madon dan komplotannya.
Menurut info sejak tahun 2017, Madon sudah menjadi target polisi karena kasus begal motor yang meresahkan warga, namun ia selalu lolos dari kejaran petugas.
Baca: Maria Vania Beberkan Tips Punya Tubuh Sepertinya, Ternyata Dia 4 Tahun Tidak Makan Ini
Kemudian Jajaran Polsek Penukal Utara mendapatkan informasi bahwa Madon sedang berada di jembatan PT Medco di desa Tempirai kecamatan Penukal Utara.
Tak mau kehilangan buruan yang sudah lama menjadi target membuat petugas langsung meluncur ke lokasi.
Tiba di sana, petugas menemukan Madon. Melihat polisi datang untuk menangkapnya, Madon berusaha melarikan diri.
Polisi memberikan tembakan peringatan agar Madon menyerahkan diri. Tetapi Madon berontak, menodongkan senjata api rakitan (senpira) kepada petugas.
Polisi yang terancam menembakan satu butir timah panas di kaki kirinya. Madon terjatuh.
Baca: Mengundurkan Diri dari Sriwijaya FC, Marckho Meraudje Bergabung ke Persija
Namun madonpun berusaha berdiri dan berusaha kabur kembali dari petugas, hal itu kembali membuat petugas terpaksa melakukan tindakan tegas dengan melepaskan kembali tembakan yang mengenai punggungnya.
Madon ambruk, tetapi bandit begal motor ini tidak menyerah begitu saja. Saat polisi mendekat, madon langsung menarik parang yang dibawa.
Parang diayunkan ke arah polisi. Aparat yang merasa terancam terpaksa kembali menembaknya. Peluru menembus pinggangnya, Madon akhirnya ambruk dan tak mampu berkutik lagi.
Kemudian Madonpun dievakuasi dan dilarikan ke puskesmas setempay untuk mendapatkan perawatan medis, namun naasnya saat dalam perjalanan menuju puskesmas, ia menghembuskan nafasnya yang terakhir dan tewas.
Kapolres Muaraenim,AKBP Afner Juwono melalui Wakapolres Ari Sudrajad membenarkan adanya penangkapan tersebut.
" Dari catatan kami, ada tiga laporan yang masuk terkait tindak pidana yang diduga dilakukan tersangka,dan karena melakukan perlawanan terhadap petugas saat akan diamankan, maka kita terpaksa melakukan tindakan tegas terhadap tersangka karena mengancam keselamatan masyarakat dan petugas," katanya.