Berita Palembang

Sumsel Catat Sejarah Lahirnya Gerakan Pengelolaan Berbasis Lanskap

Bumi Sriwijaya menjadi tonggak sejarah penting lahirnya gerakan pengelolaan bentang alam berbasis lanskap dan ekoregion di Indonesia

Penggiat dan praktisi pendekatan lanskap dari berbagai daerah secara resmi mendeklarasikan Landskap Nusantara, di Taman Purbakala Kerajayaan Sriwijaya (TPKS) Palembang, Kamis (26/7/2018) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Penggiat dan praktisi pendekatan lanskap dari berbagai daerah secara resmi mendeklarasikan Landskap Nusantara, di Taman Purbakala Kerajayaan Sriwijaya (TPKS) Palembang, Kamis (26/7/2018).

Direktur Proyek KELOLA Sendang Prof Dr Damayanti Buchori mengatakan, Bumi Sriwijaya menjadi tonggak sejarah penting lahirnya gerakan pengelolaan bentang alam berbasis lanskap dan ekoregion di Indonesia. Dimana deklarasi tersebut dilakukan para pegiat dan praktisi pendekatan lanskap dari berbagai daerah.

Baca: Tim Dodi-Giri Minta Hakim Kabulkan Agar KPU Lakukan Pemungutan Suara Ulang

Baca: Persebaya Vs Persib Bandung - Persib di Ambang Juara Paruh Musim Usai Ungguli Bajul Ijo di Babak 1

“Ada dari Sumsel, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Jambi dan sebagainya meneguhkan komitmen bersama untuk mengembangkan pendekatan lanskap sebagai pendekatan pengelolaan bentang alam di Indonesia,” ujar Damayanti.

Dijelaskan dia, pendekatan lanskap berkelanjutan itu sendiri merupakan pendekatan yang adaptif, holistik dan terpadu dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang penting untuk pelestarian hutan dan keanekaragaman hayati, pengelolaan lahan gambut, penguatan penghidupan masyarakat, serta mengatasi tantangan perubahan iklim.

“Pendekatan lanskap juga mendorong kemitraan antara publik, swasta dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup dengan berbasis pada sains, budaya dan kearifan lokal,” kata dia.

“Terakhir adalah mengembangkan Forum Kemitraan Pengelolaan Lanskap dan Ekoregion Nusantara sebagai wadah pembelajaran dan pertukaran pengalaman pengelolaan lanskap berkelanjutan di Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator KOLEGA Sumsel Dr Najib Asmani mengungkapkan, akhirnya Provinsi Sumsel telah berhasil mengundang berbagai lembaga internasional dan donor untuk bersama pemerintah provinsi mengembangkan pendekatan lanskap.

“Apalagi, Sumsel merupakan percontohan bagaimana pendekatan lanskap dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah. Sumsel adalah laboratorium lapangan bagi implementasi pendekatan lanskap di Indonesia,” tutur Najib.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved