Jatuh bangun Tince Rintis Usaha Pempek, Bangga Saat Produknya Masuk Istana
PASCA reformasi akhir 1998 Tince Hartanu Owner Pempek Tince langsung bangkit dari gonjang-ganjing perekonomian dan membuka usaha.
Penulis: Hartati | Editor: Kharisma Tri Saputra
Selain cita rasa dan kualitas, Tince juga menjaga kepercayaan konsumen dengan tidak mengurangi jumlah pempek yang packing.
Jika pembeli membayar 10 ya harus tetap dibungkus 10 jangan malah dikurangi.
Apalagi jika pesanannya banyak ratusan bahkan ribuan hingga puluhan ribu malah jumlahnya dikurangi dengan anggapan konsumen tidak akan menghitung jumlahnya sehingga tidak tahu kalau jumlahnya dikurangi.
"Saya wanti-wanti pegawai saya kalau sampai pengemasan pempek kurang maka harus tanggung risikonya karena saya tidak pernah memerintahkan mengurangi jumlah pempek yang dipesan," tambah wanita paruh baya ini.
Soal rasa dan kualitas pun dikatakannya banyak pejabat negara yang akan makan di toko pempeknya sehingga petugas kesehatan dan keamanan kerap datang mendadak mengetes kandungan pempeknya dan baginya silakan saja mau dites kapan saja boleh karena dia memastikan semua kehigienisan dan pembuatannya tanpa pengawet.
"Waktu resepsi anak Pak SBY Agus dan Anisa Pohan pempek, model dan tekwan yang memasoknya dari Tince begitu juga acara kenegaraan lainnya."
Tahu sendiri bagaimana prosedur keamanan jamuan istana negara tapi lolos karena memang sesuai standar. Ini semua berkat kerja keras semua anggota keluarga sebab saya tidak bisa sejauh ini kalau tanpa dukungan keluarga," kata Tince Hartanu.(tnf)