Jatuh bangun Tince Rintis Usaha Pempek, Bangga Saat Produknya Masuk Istana

PASCA reformasi akhir 1998 Tince Hartanu Owner Pempek Tince langsung bangkit dari gonjang-ganjing perekonomian dan membuka usaha.

Penulis: Hartati | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI
Tince Hartanu Owner Pempek Tince memperlihatkan pempek olahannya yang sudah mengantongi sertifikasi Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) binaan Badan Standarisasi Nasional dan Dinas Kelautan Perikanan Sumsel. 

TRIBUNSUMSEL.COM - PASCA reformasi akhir 1998 Tince Hartanu Owner Pempek Tince langsung bangkit dari gonjang-ganjing perekonomian dan membuka usaha.

Awalnya usaha yang digeluti yakni kue. Namun lama kelamaan usaha kue tidak lagi diteruskan dan diganti menjadi usaha pempek, kerupuk dan kemplang.

"Menggeluti bisnis pempek awalnya karena keluarga besar senang membuat pempek sehingga terpikir untuk menjual mengkomersilkan makanan ini," kata Tince Hartanu, Rabu (11/7/2018).

Terkenal dengan ciri khas ikan gabus, Tince membuat beragam varian pempek dengan bahan baku ikan gabus yang diolah menjadi pempek panggang, adaan, lenjer, kapal selam, pastel, pempek keriting.

20 tahun menggeluti usaha pempek membuat Tince sudah merasakan manis dan pahitnya berbisnis.

Pelanggannya pun silih berganti datang ke toko yang beralamat di Jalan Mayor Ruslan Tugu Mulyo No.2424 RT 035/009, 20 Ilir D.I, Ilir Timur I, Palembang tersebut.

Sukses dan tetap eksis hingga kini dikatakan Tince kuncinya adalah menjaga kualitas dan kepercayaan.

Jika kualitas produk yang dibuat terjaga maka pelanggan akan datang sendiri karena cerita yang terkenal dari mulut ke mulut sehingga tidak perlu lagi promo berlebihan.

Meski usaha pempeknya sudah terkenal dan naik kelas yang dulunya mulanya di pinggir jalan dan kini sudah menempati toko permanen tidak serta merta membuat Tince gelap mata melebarkan sayap.

Baginya bukan soal besar atau kecilnya usaha tapi konsistensi dan kepercayaan pelanggan adalah hal utama yang harus dijaga.

Sejak dulu hingga kini mulai dari bahan, cara membuat hingga penyajian dan pengepakan tidak ada yang berubah dari pempek Tince.

Ukuran pempek, takaran bahan, hingga resep dan pengolahannya tetap sama sehingga menyuguhkan cita rasa pempek yang khas dan beda dengan pempek lainnya serta selalu sama rasanya meski telah 20 tahun berlalu.

"Banyak yang tanya mengapa tidak ada di cabang lain, di kota lain atau melebarkan sayap, saya jawab karena saya bukan mengejar brand tapi kepercayaan karena jika banyak cabang kalau tidak bisa mengontrolnya dengan benar maka bukan untung yang didapat tapi justru kebangkrutan karena beda pengelolanya pasti akan berbeda rasa," ujarnya.

Tince mencontohkan kalau pempek lainnya yang sudah dikelola oleh anak, cucu atau keluarga dengan mengandalkan satu brand pastilah antara pembuatan pempek di satu gerai dengan gerai lainnya berbeda.

Beda ukuran, konsistensi rasa, kekentalan cuka hingga kualitasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved