Bersilaturahmi dengan Mobil Bak Terbuka, Sopir : Was Was Tapi Tak ada Pilihan

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Hari Raya Idul Fitri 1439 H telah tiba, usai melaksanakan Sholat Ied umat muslim langsung melaksanakan tradisi rutin yakni bersilaturahmi dengan mengunjungi sanak keluarga.

Jauhnya jarak tak menyurutkan niat warga untuk dapat bertemu dengan sanak keluarga mereka. Beragam moda transportasi pun digunakan, mulai dari mobil pribadi, sepeda motor, hingga kendaraan bak terbuka.

Kendaraan bak terbuka yang sedianya merupakan moda angkutan barang mendadak disulap menjadi angkutan penumpang. Dan difungsikan untuk mengangkut sejumlah orang yang tidak lain merupakan anggota keluarga mereka.

Atap terpal seadanya menjadi pelindung dari hujan dan terik matahari, sekalipun bahaya mengancam keselamatan mereka. Seorang warga yang bersilaturahmi dengan menggunakan kendaan Bak terbuka Apri (38) mengaku tidak ada pilihan lain.

" Tidak ada pilihan lain, mau naik motor tidak cukup, ada belasan keluarga yang mau ikut, pelan pelan saja semoga tidak ada apa apa," katanya dibincangi Tribun Sumsel.com, Jumat (15/06/2018).

Ia mengaku sebenarnya cukup was was akan penggunaan mobil bak terbuka yang sehari hari digunakan mengangkut bahan bangunan. Terutama keselamatan anak anak.

Apalagi perjalanan yang ditempuh mencapai puluhan kilometer hingga ke Kota Indralaya, Ogan Ilir. Di tempat yang merupakan kota kelahirannya itu, terdapat keluarga besarnya serta kedua orang tuanya.

" Kalau dibilang was was pasti, tapi kami tidak ada pilihan, semoga lebaran tahun depan tidak seperti ini, dan kami diberi rezeki untuk membeli mobil pribadi, second jadilah," tutupnya