Ingat Irfan Bahri? Santri yang Lawan Begal Sempat Jadi Tersangka Hingga Saksi, Ini Kabar Terbarunya
Hal itu dipicu setelah aksinya melawan komplotan begal hingga membuat satu diantara pelaku tewas
TRIBUNSUMSEL.COM-Belakangan ini nama seorang pemuda asal Madura bernama Muhammad Irfan Bahri (19) menjadi perbincangan.
Hal itu dipicu setelah aksinya melawan komplotan begal hingga membuat satu diantara pelaku tewas menuai beragam sambutan.
Bahkan Muhamad Irfan Bahri sempat ditetapkan menjadi tersangka atas aksinya ini.
Penetapan status tersebut diucapkan Kasat Reskrim Polrestro Bekasi Kota, AKBP Jairus Saragih, Senin (28/5/2018).
"MIB kita tetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap Aric Saipulloh meski secara keterangan MIB mengaku membela diri dari serangan begal," katanya di Bekasi seperti dikutip dari Warta Kota.
Irfan Bahri dijerat pasal 351 ayat 3 KUHP tentang hilangnya nyawa seseorang.
Namun, tidak sampai sehari berselang, Irfan Bahri bukan lagi tersangka melainkan saksi.
Perubahan status itu tak dikaitkan dengan pendapat ahli tapi dianggap sebagai "salah pemberitaan".
"Saya ingin meluruskan beberapa pemberitaan yang salah untuk MIB, statusnya masih sebagai saksi," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Indarto, Selasa (29/5/2018), dikutip dari Tribun Jakarta.
Menurut dia, ada dua kasus dalam perkara itu. Pertama, kasus perampokan atau begal. Indra Yulianto sebagai tersangka.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Indra Yulianto sempat memberi keterangan palsu soal peristiwa itu.
Kedua, kasus dugaan penganiayaan yang oleh Irfan Bahri yang berujung tewasnya Aric Saipulloh. Irfan Bahri menjadi saksi.
Kabar terbaru didapatkan Tribunsumsel dikutip dari akun Facebook Komunitas Kabar Madura Kamis (31/5/2018), Irfan disebut telah dibebaskan dari tuduhan.
Dalam postingan tersebut juga disebut tak hanya sekedar bebas melainkan Irfan juga diberikan pernghargaan dari Kapolresta Bekasi.
Alhamdulillah ahirnya kapolresta kota bekasi memberikan penghargaan piagam kpd M irfan bahri dan sudah di nyatakan bebas dari tuduhan tersangka dan saksi...
Kabar tersebut tentu saja disambut gembira sejumlah member anggo Komunitas Kabar Madura.
Hadi Sank-Putra Klayapan Alhamdulillah
Salam sejiwa
Ken Arok Bagus lek irfan terus kan lah km sebagai pemuda madura pemberani dan jangn pernah berhenti untk belajar kesenian pencak silat madura slamat buat kalian berdua salam sitong dereh madureh
Haji Saiful selamat ber juang teman dan aman amen
Fitri Alham dulilah ahirnya bebass juga mas irfan
Berikut ini Tribunsumsel sajikan Kronologi kejadian saat Irfan bertarung melawan begal
Kronologi
Kasus ini bermula ketika Irfan menjadi korban pembegalan di Jembatan Summarecon, Bekasi, Rabu (23/7/2018) sekitar pukul 01.00 WIB.
Kala itu, ia bersama sepupuhnya, Achmad Rafiki (AR), hendak berfoto-foto di jembatan itu.
Tiba-tiba, keduanya didatangi dua orang yang diduga pembegal Aric Saipulloh (18) dan Indra Yulianto.
Sambil mengacungkan celurit, dua pembegal itu meminta ponsel dari Achmad Rafiki dan Irfan Bahri.
Irfan Bahri melawan sehingga mampu merebut senjata dari Aric Saipulloh.
Ia memakai senjata itu untuk menyerang balik Aric Saipulloh dan Indra Yulianto.
Akibatnya, dilansir Warta Kota, Irfan Bahri mengalami 6 luka bacokan di punggung, tangan, pelipis, dan paha.
Sepupunya, Achmad Rafiki terkena satu bacokan di punggung.
Pelaku begal, Aric Saipulloh tewas seusai mendapat perawatan di RS Anna Media.
Indra Yulianto masih dirawat di RS Polri Kramat Jati karena mengalami luka bacokan di bagian kepala dan punggung.
Tak berniat membunuh
Irfan Bahri mengaku tak ada niat membunuh Aric Saipulloh.
"Saya enggak ada niatan membunuh, itu refleks membela diri saja. Kalau saya enggak lawan, pasti saya dan sepupu yang bakal mati," ujarnya pada Selasa (29/5/2018) seperi dikutip dari Warta Kota.
Saat kejadian, ucapnya, Aric Saipulloh mengayunkan celurit ke arahnya saat meminta ponselnya.
Saat itu, ponsel sepupu Irfan, Achmad Rafiki, sudah diambil Aric Saipulloh.
Irfan Bahri mengaku lebih dulu terkena bacokan baru sanggup merebut celurit.
Setelah itu, dia membalas membacok Aric dan Indra Yulianto yang ikut membantu Aric.
Perlawanan Irfan Bahri membuat dua pembegal itu kabur.
Irfan Bahri segera mencari klinik untuk berobat, Di sana, ia dijemput pamannya.
Kemudian, mereka membuat laporan di Polres Metro Bekasi pada Rabu (23/5) pukul 04.00 WIB.
Irfan mengaku baru tahu tentang meninggalnya Aric Saipulloh dari media.
"Setelah saya nyerang balik, pelaku itu masih hidup dan bisa kabur. Saya baru tahu informasi salah satu meninggal dari berita," katanya.
