Selain Tinggal di Kontrakan 32 Juta, 5 Fakta Lain Tri Murtono Pelaku Bom Polrestabes Surabaya
Polisi bertindak cepat mengungkap terduga pelaku utama bom yang meledak di depan Markas Polisi Resort Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya
TRIBUNSUMSEL.COM - Polisi bertindak cepat mengungkap terduga pelaku utama bom yang meledak di depan Markas Polisi Resort Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya Senin (14/5/2018).
Setelah melalui serangkaian penyelidikan, terungkap identitas terduga pelaku.
Seperti diketahui, pukul 08.50 WIB pagi kemarin, sekelompok orang datang menggunakan dua sepeda motor berniat masuk area Polrestabes Surabaya.
Baca: Puji Kuswati Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri,Orang Tuanya Tegas Menolak Menguburkan Jasadnya,Ini Prinsip!
Baca: Diduga Memaksa Masuk ke Mabes TNI AD,3 Orang Ditangkap,Saat Diperiksa Bawa Tas Hitam,Ternyata
Baca: Hadiri Sidang, Penampilan Jennifer Dunn Bikin Netizen Terperangah, Macam Mau Photoshoot !
Setelah meledakkan diri saat dihadang polisi, empat di antaranya tewas di tempat dan menyisakan gadis kecil berusia 7 tahun yang lolos dari maut.
"Untuk saat ini anak pelaku sedang dirawat intensif di RS Bhayangkara," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera di Media Center Polda Jatim, Selasa (15/5/2018).
Lokasi tempat tinggal tersebut diketahui berada di Jalan Tambak Medokan Ayu VI, Surabaya.
Dari informasi masyarakat sekitar, TribunJatim.com berhasil menguak fakta tentang Tri Murtiono yang bertindak sebagai kepala keluarga.
Berikut di antara fakta-fakta Tri Murtiono dan keluarganya seperti dilansir tribun-timur.com dari Tribun Jatim:
1. Dikenal tertutup
Tri Murtiono rupanya kurang dikenal tetangga sekitar rumahnya.
Kepribadiannya yang tertutup membuat tetangganya tak menduga bahwa pria berusia 50 tahun itu merupakan pelaku bom bunuh diri.
"Orangnya biasa aja, kesehariannya interaksi juga kurang, jadi tertutup," ungkap Suwito, tetangganya, pada TribunJatim.com, Selasa (15/5/2018).
Tri Murtiono dan keluarganya rupanya tinggal di rumah kontrakan seharga Rp 32 juta.
Meski berstatus rumah kontrakan, kediaman Tri di Surabaya terbilang cukup besar.
Rumah berwarna oranye dua lantai itu dikontrak Tri Murtiono sekeluarga melalui situs jual beli online.
Aryaputra Teguharta Pilih Langkah Hukum Terkait Sengketa Saham BFI Finance
"Ngontrak dua tahun seharga Rp 32 juta, tapi baru dibayar sekitar Rp 16 sampai 20 juta. Lewat situs jual beli online. Dia hanya ketemu sekali sama pemilik rumahnya," ungkap Hamid, Ketua RW 02 Medokan Ayu saat ditemui di lokasi, Selasa (15/5/2018).
3. Sudah persiapkan peledakan di Polrestabes Surabaya
Keluarga Tri Murtino yang melakukan bom bunuh diri di Mako Polrestabes Surabaya telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelakan, pelaku serangan bom di Polrestabes Surabaya itu satu keluarga.
"Mereka (pelaku) sudah dipersiapkan ledakan bom," sebut Barung di Mapolda Jatim, Selasa (15/5/2018) pagi.
Dalam kesehariannya yang tertutup, Tri Murtiono sempat sesekali terlihat berpartisipasi pada kegiatan warga seperti penjagaan siskamling.
Saat ditanya perihal aktivitas di rumahnya, Suwito mengatakan tidak pernah melihat ada pengajian ataupun perkumpulan orang di rumah warna oranye tersebut.
"Tidak pernah mengundang orang, di samping itu (rumah) ada musala dan gak pernah terlihat (ada kegiatan perkumpulan)," jelas Suwito.
Selama ini, warga sekitar tidak menaruh curiga lantaran menurut mereka aktivitas Tri Murtiono biasa saja.
"Setahu saya mereka justru keluar. Setelah maghrib keluar dan gak tahu pulangnya kapan," pungkas Suwito.
5. Membuka usaha kusen pintu dan selalu bawa kardus ke rumah
Ketua RW setempat, Muhammad Amim mengatakan, Tri bersama keluarga membuka usaha di rumah kontrakan itu.
Usaha bernama Almini itu bergerak di bidang pembuatan mebel, yakni pembuatan kusen pintu.
Sepengatahuan Amim, Tri menjalankan usahanya berdasarkan pesanan saja.
Namun, Amim menduga usaha kusen ini hanya sebagai kedok belaka.
Amim juga kerap melihat Tri membawa kardus ke dalam rumah kontrakan yang baru dihuni sejak Januari 2018 itu.
6. Identitas sekeluarga
Berikut identitas lengkap satu keluarga tersebut :
1. Kepala Keluarga, Tri Murtiono, Surabaya, 04-06-1968 (50 tahun, meninggal dunia)
2. Istri, Tri Ernawati, Surabaya, 10-12-1975 (43 tahun, meninggal dunia, )
3. Anak, AAP, Surabaya, 06-08-2010 (7 tahun, masih hidup)
4. Anak, MDS, Sidoarjo, 31-05-2003 (15 tahun, meninggal dunia)
5. Anak Tertua, MDA, Surabaya, 16-12-99 (19 tahun, meninggal dunia)(*)
